13 - Kalau kau tidak mampu menggendongku, sebaiknya aku tidak ikut

774 104 48
                                    

Chapter 13 - Kalau kau tidak mampu menggendongku, sebaiknya aku tidak ikut

Ketika bel berbunyi, Yu Fan kembali ke ruang kelas. Satu-satunya yang ada di pikirannya saat ini adalah:

Aku akan merobek surat cinta itu saat pulang nanti.

Saat Yu Fan melewatinya, Wang Lu'an tidak bisa menahan diri dan menarik seragamnya. Dia bertanya, "Apa yang kau bicarakan dengan Chen Jingshen di koridor tadi? Kalian terlihat mengobrol dengan gembira?"

"Matamu yang mana yang melihat aku mengobrol dengannya?"

Ada 40 orang di kelas selain kalian berdua, ditambah dengan Fangqin, ada 82 mata yang melihat kalian.

Melihat ekspresi wajah Yu Fan, dia hanya bisa berkata dalam hati dan tidak berani mengucapkannya.

Yu Fan kembali ke tempat duduknya, dan buku tugas yang tadi dia serahkan sudah dikembailkan ke mejanya.

Ketika pengurus kelas mengumpulkan PR pagi ini, dia terlalu terburu-buru sehingga dia langsung menulis nama di sampulnya dan menyerahkannya tanpa melihat isinya.

Memangnya bisa terlihat sebagus apa tulisan yang ditulis dengan tangan kiri? Orang normal bahkan tidak bisa menulis dengan tangan kiri. Fangqin pasti memeriksanya dengan sangat teliti sampai-sampai dia bisa tahu kalau PRnya ditulis oleh dua orang.

Dengan pemikiran seperti itu Yu Fan membuka bukunya.

"......"

Dan segera menutupnya lagi.

Chen Jingshen kembali ke tempat duduknya. Melihat Yu Fan memegang buku tugasnya, dia melirik sekilas ke tangannya-

Bang!

Yu Fan dengan cepat menggunakan tangannya untuk menutupi namanya, lalu dengan kasar menjejalkan buku itu ke dalam laci.

Zhang Xianjing menoleh dan melihat pemandangan ini.

"Apa yang kau lakukan? Kau membuatku kaget." Dia menepuk dadanya, lalu mengedipkan matanya dan menatap Chen Jing Shen, "Teman sekelas Chen, kudengar kau mendapat nilai sempurna lagi pada ujian kali ini, benar-benar mengagumkan."

Chen Jingshen bersandar ke belakang dan mengeluarkan buku teks yang akan dia gunakan untuk kelas berikutnya dari laci meja, "Terima kasih."

"Tadi aku kurang fokus dan ada soal yang tidak aku pahami, kau bisa menjelaskannya padaku?"

Chen Jingshen bertanya: "Soal yang mana?"

Zhang Xianjing mengulurkan tangannya dan dengan acak menunjuk sembarang soal, memperlihatkan plester merah muda yang lucu di jarinya.

Chen Jingshen: "Tanganmu..."

"Ups," dia menarik jarinya dengan malu-malu, "Aku terlalu banyak menjawab salah kemarin. Aku sangat lelah setelah menyalin jawabannya. Meski bukan masalah besar, ini sangat menyakitkan. Akan sangat menakjubkan jika ada yang membantuku menyalin--"

"Menghalangi soalnya."

"..."

Yu Fan menatap wajah Zhang Xianjing dan merasa bahwa dia mungkin akan memukul Chen Jingshen lebih dulu sebelum dia bisa melakukannya.

Chen Jingshen mengeluarkan kertas coretan dan menjelaskannya secara singkat.

Yu Fan tidak ingin mendengarkan mereka, tapi kursi mereka terlalu dekat dan dia bisa mendengar setiap kata dengan sangat jelas.

Zhang Xianjing awalnya hanya ingin mencari alasan untuk memulai percakapan, tetapi dia tidak menyangka kalau dia benar-benar akan paham setelah mendengar penjelasan Chen Jingshen.

[END] Wait For Me After School (Terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang