22 - Aku tidak bisa mengendalikannya.

647 98 22
                                    

Chapter 22 - Aku tidak bisa mengendalikannya.

Yu Fan tidak berbicara dengan Chen Jingshen selama dua hari berturut-turut.

Tentu saja dia juga tidak tidur.

Dia juga tidak bermain dengan ponselnya.

Wang Lu'an yang sudah mengamatinya selama dua hari berturut-turut mau tidak mau hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela napas: "Bahkan Yu Fan pun sudah mulai memperhatikan pelajaran, kualifikasi apa yang kita miliki untuk tetap bersanta-santai?"

Saat ini adalah waktunya pergantian kelas, dan Yu Fan sedang menatap burung-burung yang ada di luar jendela.

Menyadari kalau orang di sebelahnya telah membalik halaman bukunya, Yu Fan segera menoleh kembali: "Siapa bilang aku memperhatikan pelajaran?"

Wang Lu'an bersandar di kursi Zhang Xianjing: "Kau tidak bermain ponsel atau tidur selama dua hari terakhir. Apalagi yang kau lakukan kalau tidak memperhatikan pelajaran?"

"Bermeditasi."

"..."

Zhang Xianjing menoleh: "Wang Lu'an, bukankah kau mengatakan kalau kau ingin membuka lembaran baru dan mengubah diri sendiri dalam dua minggu ke depan? Kenapa kau masih mencari orang di grup untuk bermain game setiap malam??"

"Aku benar-benar ingin berubah, tapi matematika hanya tidak mau memberiku kesempatan. Dari sepuluh soal di buku latihan, aku tidak bisa mengerjakan semuanya. Setelah melihat solusinya pun aku masih tidak bisa memahaminya. Mungkin sebaiknya aku berhenti sekolah saja."

"Itu juga sebuah solusi."

"..."

Sambil bercakap-cakap, Wang Lu'an melirik Chen Jingshen untuk kesekian kalinya.

Akhirnya, orang yang sedang mengerjakan soal itu meletakkan pulpennya dan hendak meraih botol air yang ada di atas meja.

Wang Lu'an menyambar botol air itu! Di tengah tatapan orang-orang yeng memandangnya dengan heran, dia membukakan tutupnya dan dengan gigih menyerahkannya kepada Chen Jingshen dengan kedua tangannya.

"Minumlah, Xueba!"

Yu Fan: "?"

Zhang Wenjing: "..."

Chen Jingshen juga berhenti, dan baru mengulurkan tangan untuk menerimanya setelah beberapa saat.

"Terima kasih," Dia berkata, "Ada apa?"

Wang Lu'an: "Sebetulnya ini bukan masalah besar, tapi karena kau sudah bertanya, aku akan memberitahumu."

Chen Jingshen: "."

"Begini, Xueba. Ayahku bermain baseball, dan tangannya sangat... kau tahu sendiri. Kalau aku gagal dalam ujian tengah semester kali ini, aku akan mati pada hari pertemuan orang tua-guru. Tidak hanya dihajar, aku juga tidak akan mendapatkan uang saku. Aku mungkin akan diusir dari rumah juga."

Wang Lu'an duduk sejenak dan berkata ragu-ragu, "Lalu aku berpikir, sepertinya aku pernah mendengar seseorang berkata sebelumnya kalau... pengawas di ruang ujian untuk peringkat teratas sepertinya tidak terlalu ketat?" (tn. ruang ujian dipisah sesuai sesuai peringkat, tidak sesuai kelas)

Zhang Xianjing: "Apa yang kau pikirkan, Wang Lu'an? Kau ingin Xueba membantumu menyontek? Mana mungkin- tapi kalau itu mungkin, kau bisa mengirimiku juga?"

Yu Fan: "..."

Bermimpilah.

Orang seperti Chen Jingshen, meskipun orang yang disukainya ingin mengintip kertas ujiannya, dia akan meletakkan sepuluh batu bata untuk menutupinya, dan kau ingin dia membantumu menyontek?

[END] Wait For Me After School (Terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang