67 - Tunggu aku sepulang sekolah.

461 80 18
                                    

Chapter 67 - Tunggu aku sepulang sekolah.

Segera setelah Wu Si mengatakan itu, obrolan di grup chat langsung terhenti. Tidak ada seorang pun yang berbicara dalam waktu yang sangat lama.

[Wang Lu'an: Jangan bicara omong kosong, hari ini bukan April Mop. Bukankah Dinas Pendidikan sudah menyuruh sekolah untuk menutup kelas unggulan? Memangnya sekolah kita cukup berani untuk menjalankan kelas itu diam-diam di belakang mereka?]

[Wu Si: Aku tidak bicara omong kosong. Aku juga baru saja mengetahuinya ....]

[Wu Si: Para orang tua tampaknya telah mengajukan petisi dan orang-orang di atas akhirnya mengalah.]

Chen Jingshen bersandar di kursi dengan jari menempel di layar. Sebelum dia bisa mengetik apa pun, pintu kamar tidur didorong terbuka.

Ji Lianyi masuk dengan sebuah gelas di tangannya, "Aku sudah menghangatkan segelas susu untukmu. Bukankah kau akan berbicara di atas podium besok? Minum ini dan istirahatlah."

Kepala Sekolah SMA Nancheng 7 percaya kalau mereka tidak hanya harus fokus pada kegiatan pembelajaran, mereka juga harus terus mendorong dan memotivasi para siswa. Sekolah lain biasanya mengadakan apel satu kali pada hari keseratus sebelum ujian masuk perguruan tinggi, namun SMA Nancheng 7 secara paksa memberikan suntikan kepada mereka dengan hal seperti ini pada hari pertama mereka di kelas tiga.

Hu Pang telah menghubungi Chen Jingshen beberapa hari yang lalu, memintanya untuk berbicara di atas podium pada hari pertama kembali ke sekolah dan mewakili para siswa.

Segelas susu panas diletakkan di hadapannya. Ji Lianyi melirik ponselnya, "Kau masih bermain-main dengan ponselmu? Kenapa kau sepertinya menjadi sedikit kecanduan perangkat elektronik akhir-akhir ini?"

Chen Jingshen meletakkan pulpennya namun terus memegang ponsel di tangannya yang lain. Dia mematikan layar, melirik ke arah gelas susu panas dan kemudian mengangkat kepalanya dan bertanya, "Apa ibu sudah tahu tentang masalah pindah kelas?"

Ji Lianyi berhenti sejenak ketika mendengar pertanyaan ini. Matanya tertuju pada wajah Chen Jingshen, "Ya, sekolah sudah memberi tahumu tentang hal ini?"

Dia sempat ingin mencari tahu tentang masalah pindah kelas saat dia memiliki sedikit waktu beberapa hari ini, namun pihak sekolah menghubunginya sebelum dia dapat melakukan hal itu dan mengatakan kepadanya bahwa tidak adil jika siswa kelas unggulan dimasukkan kembali ke kelas biasa. Karena mereka mempelajari materi lebih cepat di kelas unggulan, memindahkan mereka ke kelas biasa hanya akan membuat mereka mengulang materi yang tentunya akan mempengaruhi nilai mereka. Oleh karena itu, mereka mengumpulkan tanda tangan orang tua siswa agar dapat mengajukan petisi ke Dinas Pendidikan.

Pihak dinas pendidikan memikirkan hal ini dan akhirnya mengalah. Hasilnya, kelas unggulan kembali diberlakukan di SMA Nancheng 7.

"Ini adalah awal yang baik, bukan?" Ji Lianyi menepuk pundaknya, "Minumlah ini lalu kemasi tasmu untuk besok dan tidurlah."

Setelah Ji Lianyi pergi, Chen Jingshen sekali lagi menyalakan ponselnya. Ada pesan yang belum dibaca.

[-: Aku akan membantumu memindahkan buku-bukumu besok.]

Karena waktu liburan hanya dua puluh hari, masih banyak buku-buku miliknya yang ditinggal di kelas.

Pesan itu tidak menunjukkan kesedihan atau keengganan, seolah-olah mereka berdua berada di kelas yang berbeda adalah hal yang sangat biasa dan sepele.

Chen Jingshen langsung merileks kembali.

Saat mengingat kata-kata Ji Lianyi sebelumnya tentang dia yang akan pergi bersamanya ke sekolah besok, dia mengetuk foto profil Yu Fan beberapa kali sebelum dengan menyesal membalasnya: [Tidak perlu.]

[END] Wait For Me After School (Terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang