21 - Aku ingin terus duduk di sebelah orang yang aku taksir.

704 103 24
                                    

Chapter 21 - Aku ingin terus duduk di sebelah orang yang aku taksir.

Festival olahraga berlangsung selama dua hari, dan setelahnya adalah akhir pekan.

Saat sekolah dimulai pada hari Seninnya, suasana santai di kelas belum hilang sepenuhnya.

Seseorang menghentikan Yu Fan tepat ketika dia memasuki ruang kelas.

Kelas mereka berhasil mendapat peringkat ketiga dalam festival olahraga kali ini, dan mereka memenangkan banyak piagam penghargaan untuk berbagai cabang pertandingan. Zhuang Fangqin datang ke kelas pagi-pagi sekali hanya untuk menyuruh mereka menempelnya di dinding belakang kelas.

Zhuang Fangqin mengangkat kepalanya untuk mengarahkan: "Sedikit ke kiri... Terlalu kiri, masih miring... Kau tidak bisa memasangnya dengan benar? Coba lihat betapa lurusnya milik Chen Jingshen."

Yu Fan berdiri di atas kursi memegang kedua ujung piagam, dan merasa seperti orang bodoh: "Lalu kenapa Anda tidak membiarkan dia untuk memasang semuanya?"

"Ini adalah penghargaan yang didapat semua orang. Tentu saja kau harus memasangnya sendiri." Zhuang Fangqin berkata, "Ini mungkin satu-satunya penghargaan yang bisa kau dapatkan dalam tiga tahun SMA-mu. Tempelkan dengan hati-hati dan jangan sampai rusak!"

"..."

Setelah Yu Fan selesai memasang piagam untuk juara kedua lompat jauh, Zhuang Fangqin menyodorkan piagam juara pertama estafet dan menyuruhnya untuk memasangnya.

Yu Fan harus menyesuaikannya puluhan kali sebelum Zhuang Fangqin akhirnya merasa puas.

Dia baru saja akan turun ketika dia tiba-tiba melihat piagam 3.000 meter milik Chen Jingshen di sebelah piagam estafet.

Yu Fan disuruh-suruh dalam waktu yang lama sehingga dia mau tidak mau ingin mencari masalah: "Kenapa juara kedua dipasang di sebelah juara pertama?"

Zhuang Fangqin: "Dia saja tidak keberatan harus berada di buku laporan yang sama denganmu."

"..."

"Oke, kau boleh turun sekarang."

Ketika Yu Fan kembali ke tempat duduknya, Chen Jingshen sedang menjelaskan sesuatu kepada seorang anak laki-laki.

Yu Fan tidak mengenali anak ini. Dia hanya ingat kalau dia datang ke kelas mereka bersama Chen Jingshen. Sejauh ini mereka belum pernah berbicara satu sama lain.

Yu Fan berjalan mendekat, tetapi sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Chen Jingshen sudah berdiri untuk memberinya jalan.

Wu Si, yang datang untuk menanyakan sebuah soal, diam-diam mengangkat kepalanya dan menyaksikan si penguasa sekolah ini dengan terampil melemparkan ponselnya ke laci mejanya, dengan terampil meletakkan seragam sekolah di atas mejanya, dan dengan terampil meletakkan kepala di atasnya untuk tidur.

Dia selalu berada di kelas khusus saat SMP dan SMA sehingga dia jarang melihat teman sekelas yang seperti seperti ini; yang selalu tidur di kelas, berbicara balik kepada gurunya, dan sering merokok di toilet.

Dia merasa sedikit takut pada Yu Fan, tapi dia juga merasa sedikit penasaran.

"Sudah paham?" Chen Jingshen mengangkat matanya. Melihat tatapan pihak lain, dia berbicara dengan pelan.

"Ah." Wu Si segera tersadar, "Ya, aku sudah paham, terima kasih Xueba!"

"Sebetulnya, masih ada satu soal yang belum aku pahami, tapi sekarang sudah hampir waktunya kelas belajar mandiri..." Wu Si tersenyum, mengangkat kepalanya dan berkata dengan tulus, "Akan baik sekali kalau kita masih satu bangku."

[END] Wait For Me After School (Terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang