7. Gelang

9 2 0
                                    

"Gampang naik darah," Senandung Revansya, yang kerap disapa dengan Revan. Sedang berbaring di atas meja yang sudah di satukan menjadi seolah tempat tidur untuknya, dengan kaki di tekuk keatas. Menyanyikan sebuah lagu yang sedang trending, di kalangan anak remaja sekarang.

"Omong tak mau kalah" Sahut Nathanio, atau biasa di panggil Natha. Menyahuti senandung dari Revan.

"Bila datang senang, nona cukup ramah!" Dilanjutkan dengan Ganesha, atau Esa.

Mereka bertiga adalah anggota futsal yang baru kembali ke sekolah. Setelah melakukan latihan dan pertandingan yang kemarin. Mereka juga satu tim dengan Jerrico, pacar Rania. Mereka bertiga satu kelas dengan Timi. Mereka juga adalah teman dari Rayn. Bisa di sebut satu geng. Tapi hanya Rayn sendiri yang tidak ikut futsal.

"Eh, lagunya cocok gak sih sama mereka berdua?" Sahut Jeje setelah mendengarkan nyanyian mereka. Ia menunjuk ke arah Rayn dan Timi. Mereka sedang bercanda gurau di tempat duduk-nya.

Mereka menoleh ke arah yang dituju, sontak serentak mereka menganggukkan kepala.

"Bener banget, lagi" Ucap Esa beserta sengehan-nya.

"Timi yang gampang naik darah! Haha. " Dilanjutkan oleh Natha yang masih memperhatikan mereka berdua.

"Hahahah" Tawa pecah menyeruak dari deretan bangku mereka.

Sedangkan yang di tuju, menoleh menatap mereka semua.

"Ngomongin gue ya!" Seru Rayn memicingkan mata,

"Iya dong! Siapa lagi yang enak di gibahin selain kalian berdua" Ucap Revan berlagak seperti biang gosip.

"Tau gak? Kita udah lama gak ke sekolah, yang paling gue kangen cuma ngeliat moment lo ama Timi, Rayn. " Dengan sedikit drama, Esa berujar. Tapi jujur saja, perkataannya memang benar adanya. Ia rindu melihat Timi yang selalu marah marah kepada Rayn.

"Tai, deh!" Ujar Rayn menanggapi, seberapa dramatisnya temannya itu.

"Tapi sumpah deh! Apa gak ada kemajuan, Je? " Tanya Natha,

"Kemarin, pak bendahara ngobatin bu bendahara sih" Ujar Jeje seadanya, menurutnya itu sebuah progress sih.

"Widih, sakit apa emang bu bendahara nya?" Tanya Natha mengangkat alisnya menatap mereka berdua bergantian.

"Biasa, sakit cewek" Balas Jeje seadanya.

"Bagus Rayn, lanjutkan bakatmu!" Celetuk Revan menanggapi, "jalanin aja dulu, sih kata gue teh!" Lanjutnya.

"Diem deh mending lo pada!" Ucap Rayn sedikit keras, malas meladeni.

"Mending kalian tanding lagi deh, rusuh amat kalian balik ke sekolah" Sahut Timi yang juga malas meladeni mereka.

"Hahahaha" Mereka hanya tertawa bersama melihat pasangan itu.

"Kan, bener. GAMPANG NAIK DARAH!" Teriak Esa menyeru, lalu menertawakan mereka.

"Kita bentar lagi mau karyawisata ya?" tanya Esa tiba tiba teringat tentang rumor yang di bicarakan anak anak di koridor sejak tadi.

"Iya, eh kalian udah siapin barang-barang yang bakalan di bawa nanti belum?" ujar Rania menanggapi Esa.

"Gue kayaknya hari ini, deh" jawab Jeje sambil makan cemilan yang ia bawa.

"Ikut dong!" Seru serempak anak lelaki barisan mereka.

"Ih gue juga ikut dong!" Ucap Jean yang ikut berseru.

"Yaudah, kita rame rame aja" Ucap Rania memutuskan.

PanemorfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang