8. Karyawisata

8 2 0
                                    

Hari ini, tepat hari karyawisata yang di adakan sekolah. Semua murid berbondong bondong membawa barang barangnya menuju bus mereka.

"OH MY GOODNESS! Akhirnya healing juga.. " Teriak Jeje melihat penampakan di depannya.

Mereka saat ini sedang berkumpul untuk di absen. Semuanya lengkap. Semua murid kelas 11 ips 4 sepakat untuk mengikuti karyawisata ini.

"Tapi sayang banget ya? Gak satu bus sama kelas lain."

Rania mengeluh, memang benar. Satu bus hanya di peruntukan satu kelas saja. Jadi yang mempunyai pasangan beda kelas tidak bisa bermesraan di dalam bus, sayang sekali.

"Mangkanya pacaran tuh, yang satu kelas aja."
Celetuk Natha, mengejek.

"Halah! Lo aja gak ada pacar yang sekelas tuh. " Jeje ikut teriak, mengelak.

"Nasib beda kelas ama ayang tuh gini, nih."

Esa menggelengkan kepalanya menanggapi teman temannya.

Jean menarik nafas kasarnya, "yaelah, yang beda sekolah apa kabar?" Ucapnya.

Sontak semuanya tertawa mendengar tutur Jean. Kasihan sekali, di antara teman temannya hanya Jean yang cintanya beda sekolah.

"Anak anak semuanya! Silahkan masuk bus nya ya. Karena sudah di absen dan lengkap, jadi kalian udah boleh masuk kedalam bus. INGET JANGAN REBUTAN!"

Bu Tia mengalihkan atensi mereka dengan memberikan intrupsi untuk mereka masuk kedalam bus. Sontak semua murid langsung saja masuk kedalam bus yang sudah disediakan, walaupun sedikit berdesak desakan karena mereka tidak sabar. Tapi tetap aman terkendali, selama di awasi oleh Bu Tia.

"RANIA GUE DUDUK SAMA LO YA!"

"JEAN LO SAMA SIAPA?"

"WOI ESA GUE SAMA LO YA!"

"GUE GAK MAU SAMA LO NATHAAA!"

"WOI SIAPA YANG MAU DUDUK BARENG GUE?"

Suara riuh berisik menyeru di dalam bus mereka. Mereka sibuk dengan duduk bersama siapa. Juga sibuk rebutan tempat duduk yang paling sering di gemari, yaitu di dekat jendela.
Seperti halnya yang di lakukan geng ini ( Revan, Esa, Natha, Rayn, Jeje, Jean, Rania Dan Timi.) Mereka semua resmi satu geng kan? Haha.

"Gue sama lo ya, Jean?"

Timi menaruh barangnya ke bagasi atas bus. Ia bingung duduk bersama siapa.

"Sorry Tim, gue sama Natha. Soalnya gue ada bisnis dikit ama dia. Hehe.. " Ucap Jean menolak permintaan Timi.

"Jadi gue sama siapa dong?"

Tanya nya pada diri sendiri, lalu melihat lihat siapa yang masih belum ada teman sebangku.
Dan matanya menuju satu tempat duduk yang ia pikir itu masih kosong, namun ternyata.

"Eits! Tempat gue ini."

Rayn menutup tempat duduk tersebut dengan kedua telapak tangannya.

"Ih Rayn! Gue belum dapet tempat duduk"

Rengek Timi yang terlihat frustasi karena tersisia dirinya yang belum mendapatkan tempat duduk. Dan satu satunya tempat duduk yang masih kosong adalah di sebelah Rayn.

Rayn memicingkan matanya, "yaudah, boleh deh. "

"Apasih Rayn! Gak jelas banget"

Gerutu Timi lalu duduk di sebelah Rayn. Akhirnya semua sudah mendapatkan tempat duduk masing masing. Jeje-Rania, Jean-Natha, Revan-Esa, dan Timi-Rayn.

Di awal perjalanan, semuanya masih dengan energi yang membara. Semangat sekali. Dimulai dari karaoke bersama, bermain game kecil-kecilan, tidak lupa juga dengan yang cinlok di bus.

PanemorfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang