1. Tidak pantang menyerah

946 103 22
                                    

                                  ✿ ✿ ✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                  ✿ ✿ ✿

Hidup sangatlah melelahkan dan membosankan sama seperti kehidupan Mala yang sangat sunyi ini. Tetapi memilih untuk menyerah pun rasanya tidak pantas.

Pagi hari ini sebagian manusia melakukan aktifitasnya masing-masing. Seperti kepasar, Berkerja , Sekolah Atau hanya sekedar untuk bermalas-malasan. Seperti gadis itu yang enggan sekali membuka dan beranjak dari tempat tidur kesayangannya.

Alarm dan panggilan dari seseorang itulah yang membuatnya mau tidak mau harus bangun. Dilihatnya jam 06.00 lalu mematikan Alarmnya dan mengangkat panggilan telpon tersebut yang ternyata dari mamahnya.

"Hallo." Ucap seseorang dari sebrang telpon.

"Iya hallo mah kenapa." Tanya Gadis itu dengan masih mengumpulkan nyawanya.

Mendengar suara putrinya yang ia yakini baru bangun tidur pun melanjutkan niatnya. "Malla hari ini mamah pinjam pak udin dulu ya buat antar salma sekolah." Dia tau bahwa sebentar lagi putrinya akan berteriak kesal.

"APA!, gaada yah mah pak udin tetep harus nganterin malla sekolah, suruh aja salma naik ojol." Benarkan apa yang ada dipikirannya kalo anaknya akan menolak.

"Sekali aja mal, kamu kan bisa naik ojol , nanti mamah kasih uangnya."

"Kenapa engga dia aja yang naik ojol, kenapa harus mala yang ngalah. Biasanya juga dia dianter pak mamat." Ucapnya tidak terima. "Mala sekali aja ya, kasian Salma takut kenapa-kenapa kalo dia naik ojol, sedangkan pak mamat lagi mamah pinjam buat anter mamah kebandara." Sebenarnya dia juga memikirkan mala tapi karena dia tau anaknya yang satu itu bisa bela  diri jadi dia  masih memikirkan anak barunya itu.

...

Jadi orang tua Mala sudah berpisah pas awal mala masuk  smk. Kini kedua orang tuanya sudah memiliki keluarga kecilnya masing-masing, Sebenarnya mala sudah diajak untuk tinggal dengan salah satu dari mereka. Tapi dia menolak dan ingin  tinggal dengan omahnya dari  mamahnya itu.

Namun sayang setahun tinggal dengannya, Omahnya telah dipanggil oleh sang pencipta. Membuatnya kini tinggal sendiri dirumah yang sebesar ini dengan 2 pembantu, 1 Security dan 1 Tukang kebun yang terkadang menjabat sebagai supir,  Pak udin.

Dia memang suka pakai motor besarnya akan tetapi motornya sedang berada dibengkel makannya dia harus berebutan supir dengan anak baru mamahnya itu.

"Terus mamah gak khawatir sama Mala gitu?" tanyanya untuk memastikan jawaban apa yang akan mamahnya ambil, "Khawatir juga mala, tapi kamu kan bisa berantem sedangkan salma tidak, jadi tolong ngertiin ya sayang." Ucapnya penuh dengan kelembutan. Benar kan dugaannya, dia tau apa yang akan mamahnya katakan itu.

"Lemah, yaudah sana ambil pak udinnya, biar mala bawa mobil aja kalo gitu." Giliran mamahnya yang berteriak. "JANGAN! , mala kamu jangan macem-macem ya, jangan pernah bawa mobil lagi, bahaya dan mamah gamau sampai kejadian itu terulang kembali, Inget pesan mamah. Kamu boleh bawa apa aja asalkan jangan mobil."

Cool Boy RakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang