7. Merasakan kebahagiaan.

905 114 108
                                    

Waktu terus berlalu tidak terasa kehidupan yang Mala jalani masih tetap sama seperti yang lalu-lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu terus berlalu tidak terasa kehidupan yang Mala jalani masih tetap sama seperti yang lalu-lalu. Masih berharap dengan cinta yang mungkin tidak pernah ia dapat dari Cowok itu.

Kehidupannya yang sepi pun masih selalu mendominasi kehidupannya, hanya saja dirinya yang terus dikelilingi oleh orang-orang yang menganggapnya berharga. Ia juga makin dekat dengan Raden selaku kk dari Cowok yang ia cintai.

Raden menepati janjinya dengan selalu ada untuk gadis itu, sering kali ia membawa Mala untuk kerumahnya hanya untuk sekedar menemani mamahnya yang suka dengan Gadis itu. Memasak dan melakukan kegiataan apapun yang membuat Clara semangkin suka dengannya.

Seperti saat ini, ia sedang berada dikediaman keluarga permana yang dimana semuanya sedang berkumpul dan merayakan Anniversary pernikahan Clara dan Sagara yang masih bertahan dengan terus menyayangi satu sama lain.

Hanya perayaan kecil-kecilan yang dimana hanya dihadiri oleh keluarga besar mereka beserta nenek dan kakeknya Rakha dari sang ayah yang juga ikut merayakannya.

Sedangkan dari keluarga Clara sedang tidak bisa hadir, dikarenakan mereka tinggal di beda negara.

Melihat neneknya Rakha mengingatkannya terhadap mendiang sang omah tercintanya. Ia terus memperhatikannya sampai tanpa sadar ada kedua mata dari dua orang yang  berbeda sedang menatapnya dari kejauhan.

Melihat mala yang sedang sendirian membuat Cowok yang sedari tadi menatapnya pun berjalan menghampirinya. "Mal, kenapa?." Tanyanya yang masih melihat gadis itu melamun. "
Kangen sama alm omah ya?" Tanya Raden dengan sedikit menepuk pundaknya pelan.

Semenjak kedekatan mereka bertambah, Raden pun semakin tau tentang kehidupan Mala.

Mala tersenyum, "Iya ka, kangen banget sama omah , tapi kalian sangat beruntung, masih memiliki mereka semua dengan orang tua yang utuh."

Raden mengelus pelan pergelangan tangan gadis itu. "Kan kami juga menganggap lu sebagai keluarga kami la, anggap saja lu masih punya keluaarga yang utuh juga walaupun bukan dari keluarga kandung lu sendiri, ingat ga sama omongan gua waktu itu? Yang kalo lu akan dapat kebahagiaan dari orang lain dan ini kebahagiaan lu." Ucap Raden yang selalu membuatnya merasa nyaman.

Disaat mereka sedang asik mengobrol, Neneknya menghampiri..

"Eh neng geulis disini,Ayuk neng kita ngobrol-ngobrol didepan , biar anak laki bagian bakar-bakar." Ucap nenek Raden.

Raden pun pura-pura menolak. "Kok kalian curang, masa yang perempuan asik-asiknya pada ghibah, sedangkan yang cowok bakar-bakar sih." Neneknya pun mendelik tidak suka, "Ya gantian dong, kan biasanya pihak cewek yang masak, nah sekarang bagian yang cowok, udah ahh gausah protes, pacar kamu nenek pinjem , nanti kalo udah kelar nenek balikin." Ucapnya dengan mengedipkan sebelah matanya menggoda.

Raden pun tertawa.  "Hahahaha, Raden bercanda doang atuh nek, lagian Mala ini bukan pacar Raden dan dia sukanya sama cucu nenek yang mukanya datar itu noh." Ucapnya menunjuk Rakha dengan ujung dagunya.

Cool Boy RakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang