✿ ✿ ✿
Jam menunjukkan pukul 04.30 Mala terbangun dari tidurnya ia melihat jam yang tertempel didinding kamarnya, seperti biasa dijam segini ia melakukan ibadahnya sesuai dengan apa yang diwajib kan.
Setelah ia sholat subuh dia tidak melanjutkan tidurnya melainkan mengerjakan tugas yang belum sempat ia kerjakan malam tadi. Sebab ia baru pulang dari rumah cowok itu pukul 9 malam dimana setelahnya ia memutuskan untuk tidur karena lelah.
Mengingat itu membuatnya tersenyum kembali, mala senang walaupun Rakha selalu menolaknya, tetapi ia sudah mendapatkan lampu ijo dari keluarga cowok itu.
Semalam tante clara selalu menyuruhnya berdekatan dengan Rakha, walaupun sering d protes dengannya, itu tidak berlaku bila didepannya terdapat Clara.
"Rakha jangan jauh-jauh dong, kan kalian teman sekolah masa kaya musuhan." Clara memberi arahan pada anaknya. Mendengar itu membuat rakha memutarkan matanya jengah.
"Kita Cuma satu sekolah mah, bukan satu kelas jadi bukan berarti kita deket." Raden sudah muak dengan sikap mamahnya yang selalu saja menyuruhnya berdekatan dengan gadis itu.
"Ya bagus dong, biar makin deket makannya kamu jangan cuek-cuek sama mala." Ucap clara dengan pantang menyerah seperti gadis itu.
Mungkin mengabulkan keinginan mamahnya di waktu sekarang tidaklah buruk, biar tidak terus-terusan bawel terhadapnya. "Ya.... Ya oke terserah mamah." Final Rakha mengiyakan.
"Nah gitu dong Aa kasep." Clara menggodanya. "Cckk... jangan panggil Rakha begitu." Rakha selalu protes bila dipanggil dengan sebutan Aa oleh mamahnya, padahalkan lucu , Aa Rakha hehehe.
Mala suka sekali dengan interaksi antar keluarga Rakha, sangat harmonis dan penuh warna.
Tidak seperti dirinya yang dipenuhi dengan kesunyian.
Mengingat itu semua membuatnya merindukan kehangatan keluarganya yang dulu. Sekarang hanya ada keluarga baru dimasing-masing kehidupan orang tuanya.
"Hhmm. Kapan ya gua akan merasakan kehangatan itu lagi."
***Setelah selesai mengerjakan Tugasnya ia bersiap-siap untuk berangkat kesekolah menggunakan motornya. Diperjalanan ia tidak sengaja berpapasan dengan Raden yang juga sedang menunggu lampu merah berpindah kelampu hijau, ya mereka berada dilampu merah saat ini.
"Mala?" Panggil Raden memastikan.
Gadis itu menoleh kesamping. "Eh Ka Raden, kelas pagi ka?" Tanya mala dengan senyuman dibibirnya. Padahal ia memakai helm fullfacenya.
"iya nih."
Lampu berubah kewarna hijau. "Oh iya ka, duluan ya udah lampu hijau." Ucap mala mendahului Raden.
Raden yang melihat itu pun melanjutkan perjalanannya. 'Rakha, Rakha sok jual mahal banget tuh bocah, padahal Mala cantik.' Ucapnya dalam hati.
Sesampainya ia disekolah yang sudah sangat ramai oleh kedatangan para murid. Salah satunya Geng Rakha yang sedang menuju kelasnya, Dan beberapa anak osis yang berada di tengah lapangan sedang mengatur acara pertandingan yang akan diadakan disekolah tersebut. Ia lupa kalo sekolahnya hari inj mengadakan Acara, tau gitu ngapain dia ngerjain PR ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy Rakha
Fiksi RemajaRakha Sastra Permana, Memiliki pesona yang kuat, kepintaran, rambut hitam lebat dengan pahatan wajahnya yang sangat sempurna membuatnya banyak sekali penggemar di sekolah, dengan semua yang dimiliki. Hanya satu kekurangannya yaitu sifat dingin dan j...