Part 6. ~Mencintaimu~.

26 3 0
                                    


Aku tak pernah membencimu melainkan aku sangat mencintaimu tetapi seiring berjalannya waktu kau dan aku terkadang sering terkalahkan oleh ego masing-masing yang membuat aku dan kamu harus selalu bertahan karena kencangnya badai~
*Isi Note humaira*

Tringg notif humaira.

"Haii"
ternyata itu pesan dari yusuf.

"Kemana aja? Jam segini baru balas chat''
Tanya humaira.

"Saya kemana?"
"Dari mana?"
"Kamu tau sendirikan saya ga pegang hp?"
"Pikir sebelum respon"
jawaban yusuf.

"Yudh si iya"
"Slw dng responny"
typing humaira yang singkat karena marah.

"Singkat aja terus"
"Ketikanmu di pikir dulu"
Jawabnya yusuf.

"Iya" typing humaira yang sudah bosan menanggapi yusuf.

"Kalau kamu mau bebas bukan di saya"
"Saya penuh aturan.

" iya remaja kyk aku emg butuh aturan tapi, bukan aturan dari seseorang yang ga paham watak dri remaja tsb."
"Mengapa kamu seperti itu yusuf? Padahal aku hanya bertanya"
"Mengapa responmu lngsung kesitu"
Tanya humaira.

"Iya saya kebawa respon yang tiba-tiba" jawab yusuf.

"Karena yusuf terbawa respon yang kemana-mana aku juga jadi terbawa respon yang tidak seharusnya. Lain kali jangan Terlalu mencari respon cepat tapi menyakitkan ya yusuf"
Humaira yang mengetik dengan panjang lebar.

"Iyaa humaira saya minta maaf" jawabnya yusuf.

"Yusuf semakin hari kau semakin tenggelam bersama egomu. Aku yang selalu menantimu setiap waktu kini harus berusaha tidak memperdulikanmu." keluh hatikecil humaira.

"Bertemu denganmu, mengenalmu, lalu mencintaimu itu tidak pernah ada dalam rencana hidupku. Namun, aku sangat tahu Allah menakdirkan kita sampai sejauh ini untuk apa. Aku humaira yang selalu berlarut-larut dalam kesedihan kini di takdirkan bertemu denganmu yusuf. Aku sangat menyayangimu semisalnya kau datang padaku hanya penasaran terimakasih karena telah mengajarkanku banyak hal." ucap humaira sambil membayangkan yusuf.

•••

"Yusuff"
"Udah makan belum??"
humaira yang mengechat yusuf.

"Udahh ko"
"Kamu udah makan belum?" tanya yusuf.

"Alhamdulillah udah." jawab humaira.

"Alhamdulillah."
"Nanti mau ikut saya gak?"

"Kemana?"

"Kayak biasa"

"Aku siap-siap dulu yaa."

"Saya jemput tempat biasa."

*lalu mereka pergi ke tempat biasa yang yusuf kunjungi.

*sesampainya mereka di sana*

"Humairaa kalo pagi tuh jangan tidur mulu apa lagi kalo abis sholat subuh." ucap yusuf sambil melirih.

"Hahaha ga bisa ngantuk berat." jawab humaira dengan malu karena yusuf bilang seperti itu.

"Nah itu, kalo pagi tidur itu bikin penghambat rezeki bahkan Rasulullah SAW tidak pernah tidur di pagi hari, yang di sunahkan itu tidur siang karena Rasulullah pun selalu tidur siang. jangan malah siang kluyuran apa lagi anak perempuan." yusuf yang duduk sambil menasihati humaira.

"Iyaa tapi susah banget tau nahan ngantuk" jawab humaira sambil menghela napas.

Humaira tidak pernah menyangka mereka berdua akan sedekat ini tetapi, ada satu yang buat humaira takut.

"Yusuf aku sangat mempercayaimu tetapi, aku takut kalau kau bohong padaku" ucap humaira.

"Apa kamu belum percaya humaira?nih lihat isi hp saya"

Tanpa humaira membukanya ia langsung mempercayai yusuf.

"Gausah" jawab humaira dengan cepat.

Kemudian yusuf bilang kepada humaira.

"Tolong humaira lebih ngerti lagi jangan selalu di kalahkan dengan ego saya sering bilangkan? saya hanya membutuhkan air untuk selalu memadamkan api". Ucap yusuf sambil memandang bola mata humaira.

"Iya maaf ya".

"Jika aku dan yusuf harus terkalahkan oleh ego maka kita tidak akan lagi saling mengenal". Ucap humaira kepada yusuf.

_Bersambung_

Trimkasih bantu vote dan jangan lupa komennyaaa!!!

Kau Yang Mengubah Separuh Bagian Hidupku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang