Sagittarius - 4

36 7 20
                                    

Jam menunjukkan pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul 06.50 kurang 40 menit lagi bel masuk sekolah berbunyi tapi Naila masih meringkuk dibalik selimut birunya. Tak ada niatan untuk segera bersiap-siap berangkat ke sekolah. Justru ide licik muncul di otak cemerlangnya untuk balas dendam kepada Aditya abangnya. Gimana gak balas dendam? Kemarin ia terlambat ke sekolah karena ulah abangnya itu yang terlalu lama mandi melebihi anak gadis tetangga yang H-1 menuju pernikahan. Berlebihan? Big no! Karena emang selama itu mandinya.

Jadi mau tidak mau Naila yang notabenenya nebeng jadi terlambat dan ditutupi gerbang oleh satpam sekolah. Yang lebih mengesalkan lagi Aditya yang menyaksikannya hanya tersenyum miring tanpa merasa bersalah sedikitpun membuat Naila semakin jengkel mengingatnya.

"Enak aja, dikira dia doang apa yang bisa ngerjain gue?" gumam naila tersenyum picik.

Panjang umur, cowok tak berperasaan itu muncul diambang pintu yang setengah terbuka. "Lo belum mandi?" tanyanya ketus.

Aditya terlihat kesal, tampak jelas dari alis tebalnya yang berkerut dan tatapannya yang semakin dingin. Lihat saja cowok itu telah memakai seragam lengkap dengan tas hitam berlogo adidas yang disampirkan di punggung kanannya.

Naila yang melihat penampilan abangnya yang sudah rapih jadi menelisik heran. "Kesambet apaan lo jam segini udah siap aja?" tanya gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk bersandar di headboar.

Namun Aditya tetapla Aditya. Beruang kutub yang tak akan menggubris pertanyaan adiknya yang sangat tidak penting menurutnya. Cowok itu justru berniat pergi tapi bantal guling Naila lebih dulu melayang dan mengenai kepalanya.

"Tuhan ngasih Abang mulut tuh buat DIPAKE! jangan dimasukin ke freezer jadinya beku kan gak bisa berkola," Oceh gadis itu menatap sinis abangnya.

"Sepuluh menit lo belum siap, gue tinggal."ucap Aditya datar lalu memasukka tangannya kesaku celana, berjalan meninggalkan kamar adiknya.

Naila yang mendengar itu jadi cengoh. "WHATT!! YANG BENER AJA LO MANUSIA KUTUB!" teriak gadis itu jadi kalang kabut.

Aditya tidak pernah main-main dengan ucapannya. Sekali A ya A sekali putih ya putih ga ada tuh yang namanya putih tulang, putih bersih, broken white apalagi putih abu-abu. Kek judul film hehe

Udah bahas warnanya, sekarang balik ke Naila yang lari terbirit-birit menuju kamar mandi, menggosok gigi, cuci muka, menyalakan syower lalu memakai body wash, mandi secepat kilat. Mungkin hari ini bisa dinobatkan sebagai track record mandi tercepat Naila sepanjang sejarah.

Gadis itu keluar dari kamar mandi memakai handuk biru pastel, berlari kecil menuju lemari putih tiga pintu mencari seragamnya lalu memasangnya terburu-buru, kacing bajunya belum terpasang semua dan dasinya hanya digantung di leher belum dirapikan.

"Dasar abang laknat!"umpat Naila dalam hati.

Ia kembali berlari ke meja rias, menatap wajahnya yang sangat berantakan dibalik pantulan cermin, meraih sisir berwarna biru lalu menyisir rambutnya dengan gerakan cepat, tak lupa mengoleskan sedikit lipbam karena bibirnya sangat pucat.

KonstelasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang