"Naila... Refal nitip salam sama lo," ucap Rei menghapiri gadis yang terlihat begitu menikmati batagor mang karyo di kantin Derlangga.
Gadis yang disebutkan namanya itu sontak membulatkan mata dengan pipi menggembul lucu seperti balon karena mulutnya yang dipenuhi batagor.
"sall-"
"Kunyah dulu itu batagornya!" potong Rei memerintah lalu duduk tepat di hadapan gadis berambut gelombang yang baru saja menelan batagornya secepat kilat.
"salam itu apa ya Rei?" tanyanya dengan polos setelah meneguk air mineral dingin yang baru saja dibawa oleh Haura ikut bergabung.
"Dih! lo bego apa gimana? salam aja gak tau," cibir Haura tak habis pikir dengan otak sahabatnya itu.
sedangkan Rei menepuk jidatnya cengoh lalu menggelengkan kepala "ini cewek pura pura polos atau emang bego sih?" keluhnya dalam hati, merutuki kebodohannya mengiyakan permintaan Refal tadi pagi, ia tak habis pikir bisa bisanya Refal suka sama gadis modelan Naila ya... walaupun harus Rei akui bahwa gadis bergingsul dengan kulit putih cerah itu sangat manis dan cantik.
"Rei, lo kenapa geleng geleng kepala gitu?" tanya Naila lagi dengan santai membuat Gadis berambut pendek yang duduk disebelahnya refleks menjitak dahinya saking gemasnya dengan tingkah random Naila yang tidak masuk akal.
"Auuu... kenapa di jitak sih Haura!" pekik Naila mengerucutkan bibir tak suka.
"Abis otak lo gak ada isinya, makanya kalau ngisi air tuh jangan pakai ember," ketus Haura memutar bola matanya.
"Lah terus pakai apa dong kalau bukan ember?" beo Naila menanggapi.
"Pakai kepala lo! biar tuh otak ada isinya," sarkas Haura sinis.
"Gue gak sebodoh itu ya Ra, buktinya gue ranking dua dikelas, emang gue gak tau aja salam yang dimaksud Rei tuh apa," jelasnya membela diri, tidak heran dengan tingkah sahabatnya yang memang ketus plus cuek tapi aslinya baik kok.
"Percuma dapat ranking kal—"
"Hadeh, udah debatnya maemunah!" lerai cowok beralis tebal itu menjulurkan kedua tangan seakan miminta keduanya untuk saling menjauh, masalahnya.. jika dibiarkan terus menerus bisa dipastikan kupingnya akan terbakar dengan ocehan si dua curut yang berdebat perihal otak padahal dua duanya juara kelas. "Intinya Refal suka sama lo Nai," lanjutnya to the point.
"What Seriuoly? demi apa? gue gak salah denger kan? coba coba ulang sekali lagi buruan!" heboh Naila tak percaya.
"Selain gak ada otak ternyata lo juga Dora ya Nai," bukan Rei yang mengatakannya tapi Haura yang kini kembali menatap sahabatnya dengan tatapan jengkel, ini pertama kalinya Naila mode menyebalkan padahal sebelumnya otak anak itu gak pernah korslet, selalu aman aman aja kayak masa depan author hehe
"Dora?" boe Rei ikut mengerutkan kening menatap wajah sebal Haura yang semakin menjadi jadi.
"Iya Dora! lo tau kan Dora gimana?" sinis Haura mengangkat kedua alisnya serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konstelasi
Fiksi RemajaApa yang terjadi jika 12 bintang dengan kepribadian dan masalalu yang berbeda bergabung menjadi satu konstelasi? Apakah mereka mampu menciptakan rasi bintang yang indah? Apakah setelah itu akan muncul bintang yang baru atau justru malah bintang uta...