🍄Ke Sembilan Belas

866 54 0
                                    

"Vanel pulang sekolah jangan kemana mana ya"Kanaya bersuara sambil mengoleskan selai ke roti.

"Kenapa emang Bun?"tanya Vanel di sela kunyahan nya.

"Saudara saudara kamu mau datang"

"Saudara dari mana Bun?"tanya Vanya yang baru turun dengan Marvin di belakangnya.

"Semuanya,kalian berdua juga jangan kemana mana ya,sambut mereka kan mereka jarang kesini" kata Kanaya pada Marvin dan Vanya.

"Siap bundaaa"

"Vanel berangkat Bun"

"Iya hati hati ya"Vanel mengangguk,ia mencium punggung tangan Kanaya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

>>>

Vanel mendongak saat merasakan seseorang duduk di depannya.

"Gue baru tau,cewek Arogan kayak Lo bisa betah juga di perpustakaan"tutur nya membuat Vanel berdecih kecil.

"Gue juga manusia dan butuh ilmu dari buku buku yang ada di perpus"

Cowok itu terkekeh mendengarnya,ia menatap wajah cewek dihadapannya.

'Cantik juga ternyata'

"Lo kembaran Dea kan?"Vanel melirik cowok di hadapannya sekilas.

"Iyaps,Lo gak kenal gue emangnya? Padahal setau gue,gue itu terkenal deh"

"Gue cuman mastiin aja,soalnya Lo gak kayak cerita orang orang"

"Emang gimana?"Dean menatap Vanel yang menutup bukunya pelan.

"Cowok cuek ke lawan jenis dan... gak suka nyari topik duluan,dan gak pernah nginjek perpustakaan sekali pun"Vanel menatap Dean yang tengah menatapnya,ia menyugingkan senyuman tipis.

"Tapi yang gue liat,ternyata itu cuman topeng lo di hadapan orang orang yang gak tau sebenarnya"

Dean tertawa kecil,ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal,gara gara rasa penasarannya sama satu sahabat Dea ini, dia hampir lupa kalau dia tak pernah mau berurusan dengan cewek asing.

"Pacar lo dateng tuh" Vanel membuka bukunya lagi,melanjutkan baca yang tertunda.

Dean menoleh mendapati Aliya, Mantan pacarnya yang ia putuskan waktu itu,berjalan menghampirinya dengan senyuman mengembang.

"Hai Dean"

Dean berdeham malas,ia melirik Vanel yang sudah serius membaca bukunya.

Senyuman tipis tercetak di bibirnya.

"Apa lagi Al?"tanya Dean risih.

"Aku bawain sandwich kesukaan kamu loh,nih"

"Gak usah,makasih aja ya,ayo sayang kita ke kantin"Vanel melotot saat Dean menarik tangannya,mengajak nya pergi dari sana.

"Apa apaan sih Lo"Vanel melepas genggaman tangan Dean.

"Bantuin gue biar bisa pergi dari Aliya Nel"tutur Dean pelan.

"Itu urusan Lo sama dia dan...jangan bawa bawa gue!"kata Vanel lalu pergi meninggalkan Dean yang menatap punggungnya sulit.

>>>

"Weh Weh Weh dari mana nih, tuan putri kita" Moana berseru heboh saat Vanel memasuki kelasnya.

"Perpus"

"What?"kedua sahabatnya terkejut luar biasa mendengarnya.

"Apa sih,biasa aja kali responnya" Vanel berdecak malas melihatnya.

Real Or Fiction? (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang