🍄Ke Tiga belas

1.8K 89 1
                                    

Malam pun tiba,para anggota OSIS membuat api unggun di tengah tengah posisi tenda di pasang.

Semua murid pun sudah mengelilingi tenda,guru guru pun ikut serta bergabung.

"Selamat Malam anak anak" Suara Pak Bram memulai pembukaan pembicaraan malam ini.

"Malam pak"

"Bagaimana tenda kalian sudah terpasang semua?"tanya pak Bram menatap muridnya satu persatu.

"Sudah pak"

"Sudah makan malam?"tanya nya lagi.

"Sudah pak"

"Baiklah berkumpulnya kalian malam ini di sini untuk mengetahui apa saja kegiatan selama kita berada disini,ada yang bisa tebak ada apa saja?"Pak Bram menatap muridnya satu persatu.

"Jurit malam kan pak?"Banyu bersuara membuat Pak Bram memusatkan tatapan kepadanya.

"Benar sekali,ada apa lagi selain itu?"

"Mencari informasi ke petani petani sekitar bagaimana cara mereka menanam tanaman mereka hingga subur"Jawab Vanel asal asalan.

Benar gak sih?waktu di SMA nya dulu acara kemahan ia memang seperti itu,jadi malu kalau salah.

Pak Bram menatap Vanel yang menyengir lebar sambil menatapnya.

"Betul sekali,kok kamu tau?kamu anggota OSIS ya?"

"Bapak tau nama saya enggak?"tanya Vanel balik.

"Mana saya tau nama kamu"pak Bram sama sekali tak mengenal nama muridnya yang satu itu.

"Berarti saya bukan anggota OSIS kan kalau anggota OSIS namanya udah bapak kenal di luar kepala kan?"tebak Vanel asal lagi.

"Waduh kamu cenayang ya?kok tau sampai sana"Pak Bram terkekeh kecil yang ditanggapi senyum tertahan Vanel.

"Aduh pak langsung intinya aja deh kelamaan pak" Bu Ayu tampak bersuara membuat sebagian murid menatap guru itu sinis.

"Oke oke maaf saya jadi kemana mana,Randy apa saja kegiatannya?"

Randy berjalan mendekati Pak Bram lalu memberikan secarik kertas berisi kegiatan yang akan di lakukan di kegiatan perkemahan ini.

>>>

"Dingin ya"Vanel menoleh mendapati Dean yang mengambil duduk disampingnya.

"Nih Teh manis panas, lumayan buat angetin badan" Dean memberi satu gelas plastik yang ia pegang pada Vanel.

"Thanks"Vanel mengambil satu gelas yang tersodor untuknya itu.

"Udah ambil jatah sarapan?"tanya Dean.

"Lagi diambilin sama Adel,gue males kalau ngantri ngantrian"Dean mengangguk paham.

Banyak yang curi curi pandang ke arah keduanya yang tampak dekat, karena baru kali ini mereka melihat Dean yang notabene nya malas berurusan dengan cewek malah tampak akrab dengan Vanel.

Padahal sedari awal Dea dan Vanel juga Moana menjadi sahabat sosok Dean tetap Malas berurusan dengan cewek mana pun.

Sedangkan Vanel yang notabene nya cewek paling cuek dengan primadona SMA Adhitama, kini menjadi pemandangan aneh kala berdekatan dengan salah satu primadona SMA Adhitama.

Kenapa banyak yang curi pandang?karena mereka duduk dekat pohon yang tak jauh dari posko dapur berada.

Zidan menatap nyalang keduanya,apalagi ia sesekali mendapati Vanel tertawa kecil dengan Dean.

Sedangkan di ujung sana Moana dan Dea sedang menikmati sarapannya, sambil menatap interaksi Dean dan Vanel yang entah membicarakan apa.

"Gue lebih dukung Vanel em..maksud gue Alya sama Dean daripada sama Zidan" tutur Dea membuat Moana mengangguk setuju.

Real Or Fiction? (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang