🍄Ke Dua Satu

792 65 4
                                    

"Apa apaan sih kamu Nel,malah nuduh Kak Marvin selingkuh" Vanya menuang air panas ke dalam cangkir berisi bubuk kopi.

Suasana rumah tampak sepi, karena sudah pada istirahat di masing masing kamar.

Vanel yang sedang makan mie sangat beruntung melihat Vanya yang akan menyeduh segelas kopi untuk Marvin, ia sudah berusaha meyakinkan Vanya tetapi gadis itu tak percaya ucapannya.

"Gue beneran Vanya! Dia selingkuh tadi gue ketemu sama dia di kafe hijau lagi berduaan sama cewek lain" kata Vanel yang duduk di kursi pantry.

"Mana mungkin Kak Marvin selingkuhin aku Vanel,kamu salah liat kali"Vanya menatap Vanel yang menatapnya sinis.

"Lo gak percaya sama gue?"

"Enggak,udah lah kamu gak usah ngarang yang aneh aneh sama aku, aku ke atas dulu ya"

Vanel terdiam kala melihat Marvin yang tersenyum kemenangan dari atas.

>>>

"Ngapain Alika tadi?"tubuh Vanel terhimpit ke pintu gudang,ia berpikir keras.

"Apaan sih Lo,hari ini gue gak ketemu pacar gelap Lo itu"balas Vanel sambil mendorong tubuh Varo menjauh.

"Oh ya?tadi di koridor?"Varo kembali mendekat.

"Oh itu,dia minta gue ke roof top di suruh sama Zidan,gue cuman bilang dan negasin ke dia kalau dia harus tegas sama Zidan"

"Kenapa gak Lo iyain aja!"Vanel memejamkan matanya saat Varo memukul tembok sampingnya.

"Ya karena gue gak mau!"Vanel menatap balik tatapan menghunus dari Varo.

"Kalau Lo semakin jauh dari Zidan, semakin lama juga hubungan gue dan Alika sembunyi sembunyi!"

"Ya gue gak peduli"

"Aws sakit Varo!Lo gilaa"Vanel memegang tangan Varo yang mencengkram dagunya kuat.

"Lo bisa gak jangan jadi hama terus dalam kehidupan gue hah!"

"Lepas Varo s-sakith"

"Gue bakal buat Lo menderita terus, sampai gue bisa pacaran sama Alika secara terang terangan!"Varo melepas cengkramannya kasar.

"Awas aja Lo!"Vanel meluruh di lantai gudang,ia terdiam dengan pandangan kosong.

>>>

Vanel mengeratkan tali tasnya saat melihat tatapan berbeda dari murid murid SMA Adhitama.

"Pagi Vanel"Vanel melirik sekilas tanpa menjawab sapaan itu.

"Lo tau gak kenapa mereka natap Lo gitu?"

"Ya mana gue tau Dean"

Dean tertawa kecil,kenapa menggoda gadis itu sangat seru.

"Vanel!"Vanel berhenti,ia berbalik badan melihat Vanya yang menatapnya dengan tatapan berbeda.

Seperti tatapan kecewa?

"Lo...kenapa?"

Plak

Wajah Vanel tertoleh ke samping,ia memainkan lidahnya dalam mulut, menatap sekitar yang tampak mulai ramai.

"Kenapa sih kamu tega banget sama aku Vanel?"Vanya bertanya dengan nada lirih.

"Tega?tega apaan Vanya?gue gak tau apa apa tiba tiba Lo nampar gue, gue salah apa emang?"

"Kamu masih nanya salah apa?aku kira kamu mentingin keluarga, nyatanya kamu mentingin harga diri sendiri,kamu egois Vanel!"

Real Or Fiction? (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang