BAB 02

1.8K 136 110
                                    

Udara begitu sejuk di pagi hari ini, tidak panas, namun sedikit dingin. Membuat Ciel ceria, terlebih lagi sekarang hari libur, jadi kegembiraan Ciel bertambah. Ia tidak akan mandi pagi.

Biasanya Ciel hanya cuci muka dan gosok gigi saja saat hari libur setelah bangun tidur.

"akhirnya hari sabtu datang juga"seru Ciel yang baru saja keluar dari kamar nya.

ia tersenyum dan langsung berlari saat melihat kucing kesayangan nya berada tidak jauh padanya.

"halo cemoy, gimana tidur kamu? nyenyak ga?"tanya Ciel antusias, ia mengendong kucing anggora itu dan membawa nya menuruni tangga.

"halo mamah, papah mana?"tanya Ciel pada sang ibu yang sedang menumis sayur nya.

"papah pagi pagi udah berangkat, katanya ada masalah di kantor, sini makan dulu"penjelasan dari Christa nya membuat Ciel mangut mangut.

setalah menurunkan Cemoy, Ciel lantas menarik kursi hendak ia duduki, tetapi terhenti ketika Christa memerintahkan sesuatu kepada nya.

"bangunin Naga dulu sayang"

Senyum Ciel luntur pada saat itu juga..

Gadis manis itu meneguk ludah nya susah payah begitu mendengar ucapan Christa. Naga. kakak nya yang tidak dekat padanya. Kakaknya yang dingin dan Kakaknya yang tidak mau berinteraksi dengannya. Apalagi wajahnya yang sangat menyeramkan baginya.

"tapi mah"ucap Ciel memelas.

"ssstt.. jangan takut, dia kakak kamu loh"ujar Christa menenangkan.

"iyaa"balas Ciel lesu.

Gadis yang kerap di sapa Cici itu pun berjalan dengan lesu. Ia perlahan melangkah kan kakinya ke kamar kakaknya.

Sampai di pintu kamar Naga, Ciel tak langsung masuk. Ia berdiam diri seraya memberanikan dirinya terlebih dahulu. Begitu melakukan tarik buang nafas, ia dengan perlahan mengetuk pintu kayu tersebut.

kakaknya itu.. memang menyeramkan..

Dua kali ketukan tidak ada jawaban, Ciel mengetuk kembali dan tetap nihil.

"aduhh jadi makin deg degan"gumam nya menutup wajah nya dengan kedua tangannya.

Tarik nafas... buang...

setelah itu Ciel kembali membuka matanya dan seketika bola matanya membesar, Seperti akan keluar dari tempatnya.

Melihat pemandangan indah dan menyeramkan menjadi satu membuat ia terkejut. Di hadapan nya terdapat seorang lelaki dengan wajah datar nya.

Naga.

Kakak laki laki Ciel yang sangat dingin tak tersentuh.

Ciel langsung berbalik detik berikutnya, tidak mau menatap bola mata yang serasa menghunus nya. Ciel maju melangkah meninggalkan lelaki itu.

"disuruh mamah makan"ucap Ciel dengan suara yang terbilang pelan namun masih bisa di dengar.

Lelaki itu hanya diam. Tak berekspresi sama sekali, setelah itu kembali menutup pintu kamarnya.

RAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang