*00

38 12 4
                                    

Dentuman suara petir dan kilat yang menyambar nyambar, sayup sayup terdengar suara teriakan minta tolong.

"Toloongg!! ibukkk tolongg!! stop jangan kejar saya, saya mohon jangan bunuh saya. Siapa pun kamu tolong lepaskan saya!!" ucap gadis itu dengan suara yang gemetar dan nafas tidak beraturan, gadis itu terus berlari menjauhi sosok berjaket hitam tersebut.

Gadis itu jelas mulai kelelahan, dia mulai merasa pusing karena tidak menemukan jalan keluar dari sekolah tersebut, hingga pada akhirnya ia melihat ruang kelas masih terbuka lebar dan ia langsung memasuki nya dan segera menguncinya dari dalam.

Ia melihat sosok berjaket hitam itu berusaha mendobrak pintu tersebut, wajah gadis tersebut sudah sangat pucat dan berkeringat.

Sekujur tubuhnya gemetar hebat saat melihat kapak ditangan sosok itu. Ia menangis sambil berteriak teriak histeris.

"TOLONGGG!! JANGAN BUNUH SAYA!!" teriak nya dengan suara yang terdengar ketakutan.

Ternyata kelas yang dimasuki oleh sang gadis tersebut adalah kelas 12-1 ia pun sadar bahwa ia sedang berada di lantai 3 di gedung sekolahnya. Menandakan bahwa tidak akan ada kesempatan baginya untuk selamat dari sosok psychopath ini.

Kaki gadis itu sudah mulai melemas dan terlihat jelas dari mata gadis itu bahwa ia sudah menyerah. Begitu juga dengan sang psychopath itu ia sudah berhasil masuk kedalam ruangan tersebut.

"Ada kata kata terakhir nona?" ucap psychopath tersebut.

Suara nya terdengar familier bagi gadis itu. Samar samar ia melihat wajah dari si psychopath ini.

"Kamu? kenapa? tolong ampuni saya.." pinta gadis itu.

Psychopath itu tertawa terbahak bahak bak villain di film film. Dia menatap gadis dihadapan nya seperti seorang iblis yang mendapatkan mangsa nya.

"Mau ku ampuni?" lirih nya.

Gadis itu mengangguk cepat dengan deras nya air mata yang turun dari pelupuk mata nya.

"Jangan berharap padaku. Inilah akhirmu, malaikat kematian telah mengirimku untuk membunuhmu, HAHAHAHAHA" ucap psychopath kejam itu sambil mengasah kapaknya dengan kasar.

Crttt.

Kapak itu telah menancap di tubuh gadis itu, detak jantung nya mulai melemah dan badan nya mulai memucat, dengan nafas yang tidak beraturan ia mengutuk sang pembunuh.

"Dengan kematian ku ini, ku kutuk kelas ini akan menjadi neraka yang mengikatmu selamanya, kau tidak akan mati sebelum aku berengkarnasi." kalimat terakhir nya sebelum menghembuskan nafas.

Psychopath itu segera melempar tubuh gadis itu dari lantai 3 dan membuat nya seolah olah mengakhiri hidupnya sendiri.

1 hari setelahnya mayat gadis itu ditemukan di semak semak tepat dibawah kelas 12-1.

Para polisi pun mengecek area 12-1 ternyata ditemukan bercak darah yang sudah mengering dan dikerumuni oleh serangga serangga.

Para polisi tidak menemukan adanya pembunuhan di kasus ini karena hanya ditemukan kapak yang menancap di tubuh gadis tersebut hanya memiliki sidik jari gadis tersebut.

Maka kasus ini ditutup rapat rapat, dan disimpulkan bahwa sang gadis telah bunuh diri. Pihak keluarga gadis itu merasa sangat hancur berantakan.

Karena mereka hanya memiliki 1 putri saja dikeluarga mereka, yang kini telah tiada.

Isak tangis keluarga memenuhi aura gelap pemakaman gadis tersebut. Walau mayat gadis tersebut sudah berusia 2 hari, namun aroma tubuh mayat tersebut justru wangi dan wajah nya tampak bersih berseri.

Tidak mungkin kan jika mati bunuh diri jasad nya akan sebersih ini?

Keluarga nya curiga namun mereka tidak memiliki bukti sama sekali.

"Semoga kau tenang Gean" ucap sang ibu.

Next bab 01

CLASS XII-1 -TEROR GADIS PETAKA- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang