3

927 115 0
                                    

Renjun adalah sosok yang membantunya hidup hingga kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun adalah sosok yang membantunya hidup hingga kini. Sosok yang merebut seluruh hati nya, begitu mereka terpisahkan karena suatu hal Jeno hancur bukan main.

Itu terjadi pada keduanya sama sama berusia 19 tahun. Dan kini mereka bertemu 4 tahun kemudian. Eliana yang pertama kali menemukan renjun disaat ada kabar jika penari dari Chinese akan tampil di royal Opera house. Eliana yang memegang tempat itu bertemu dengan nya, ia langsung mengenali cepat karena nama renjun yang selalu disebut oleh Jeno.

Sahabat nya ketika di akademi. Dan kini renjun langsung diboyong ke mansion Jeno. Pria itu meletakkan tubuh renjun dengan hati hati di kamarnya yang seketika harum bunga.

Jeno menenggelamkan dirinya di pelukan renjun yang hangat. "Aku mencintaimu renjun."

"Aku juga" usapan renjun pada punggungnya begitu menenangkan, setelah ini Jeno yakin jika hidupnya sudah sempurna sebab renjun kini ada disisinya.

Keesokan harinya, Jeno telah disambut wajah tidur renjun yang begitu cantik. Tubuhnya yang masih terbalut Hanfu membuatnya seperti Dewi yang tertidur di ruangannya setelah jatuh dari langit.

"Selamat pagi Jeno" lamunan Jeno Buyar. Ia mengecup kening renjun lalu mengangkatnya. Renjun yang belum siap memeluk leher Jeno. "Kita mau kemana Jeno?"

Jeno melirik sekilas lalu membuka sebuah ruangan dengan kaki nya. "Kita mandi bersama" pipinya langsung bersemu ia tak menyangka jika Jeno begitu terburu buru.

Tapi dugaan renjun salah, Jeno hanya membantu nya membasuh diri. Herpaan nafas di punggung nya terasa panas. Ia tak menyangka akan sedekat ini dengan Jeno. Setiap sentuhan pada kulitnya menimbulkan sengatan aneh.

"Maafkan aku" Jeno memandang sendu pada tangan kapalan renjun. Ternyata ia selambat itu menemukan renjun hingga tubuhnya mempunyai beberapa bekas luka. "Jeno…" renjun melepaskan tangannya dari genggaman Jeno. Ia malu karena Jeno menyentuh tangannya yang kasar.

Jeno kembali menggenggam tangan renjun. Mengecup punggung kedua tangan renjun. "Kau bebas meminta apapun dari ku renjun, aku akan memberikan semua yang kau mau."

Pandangan keduanya bertemu. Renjun tersenyum lembut. "Terimakasih"

 "Terimakasih"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Opera; The Golden Sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang