4

837 110 0
                                    

Sudah seminggu ia berada di kediaman Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah seminggu ia berada di kediaman Jeno. Ia sudah menjelajahi seluruh bagian mansion itu karena Jeno yang sedikit sibuk dan meninggalkan nya bersama beberapa pelayan. Tapi tak apa. Dan kini ia tengah bersama Yangyang menikmati teh yang Jeno pesan khusus untuknya.

"Aku harap Jeno memperlakukanmu dengan baik Ren" Yangyang dengan pakaian Hanfu nya selalu menjadi iconic dari pemuda itu. Ia begitu lega karena dapat lepas dari pekerjaan itu dengan bantuan Jeno atas permintaan renjun.

"Dia sangat memperlakukanku dengan baik yang" senyuman bahagia terpatri membuat Yangyang percaya jika sahabat nya telah menemukan seseorang yang dapat melindunginya.

"Aku ikut senang" renjun mengalihkan perhatian nya pada tv tabung di ruang itu.

"Daratan China kini dapat diakses sepenuhnya atas perizinan presiden republik china—"

"Yang?" Lirih renjun. Keduanya sama sama menyimak pembawa berita itu. Rasa senang menggelegar mendengar jika ia dapat pulang.

Mereka berdua dapat pulang.

"Kita… kita bisa pulang renjun! Kita bisa!" Yangyang memeluk tubuh renjun. Mereka tak menyangka jika kesempatan yang akhirnya muncul telah datang.

"Aku akan memberitahu Jeno, mungkin Jeno dapat membantu kita" Yangyang mengangguk. Semoga saja.

"Maaf renjun, aku tak bisa." Perasaan kecewa tak dapat renjun pungkiri mendapat penolakan dari Jeno. Ia memegang tangan Jeno yang kini terdiam setelah mendengar keinginan renjun untuk pulang ke daratan China.

"Ini kesempatan ku Jeno, aku ingin pulang ke rumah orang tua ku. Kita bisa bersama kesana." Renjun berusaha menyakinkan Jeno. Keinginannya dari lama memaksa nya untuk egois dan terus memohon pada Jeno.

"Kenapa Jen? Aku hanya ingin pulang"

"Itu alasannya Ren! Aku takut kau tak bisa kembali kesini"

"Aku akan kembali kesini, jadi Jen aku mohon kau pasti bisa membawaku ke China kan?" Bujuk renjun tak menyerah.

"Tetap tidak boleh! Kau hanya boleh berada disini" Jeno meremas bahu renjun membuatnya terkejut. "Kita akan melaksanakan pernikahan disini, itu tidak boleh hancur karena keinginanmu ingin pulang"

"Tapi Jen pernikahan bisa ditunda, atau kita dapat melaksanakan pernikahan lalu kembali ke China." Renjun dan sifat keras kepala tak dapat mengalahkan Jeno. Pria itu tetap tidak luluh dan meninggalkan dirinya sendiri di kamar mereka.

 Pria itu tetap tidak luluh dan meninggalkan dirinya sendiri di kamar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Opera; The Golden Sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang