Boboiboy kini sedang tepar karna kepedasan."Ha..ha...pedes banget syalan, perasaan level 5 doang" ucap Boboiboy yang tepar di sofa karna kepedasan.
Sedangkan Ali tidak berhenti henti meminum susu. "Aishhh pedes banget akhhh" ucap Ali yang meminum susu sedikit dikit.
"Hm.., dibilangin ngeyel, walaupun kuat pedes, kalo lagi sakit ga boleh" ucap Fang kesal melihat Boboiboy yang ngeyel dibilangin.
Rudy hanya menghela nafas. "Udah tu minum nya, nanti tambah sakit perut, makan permen aja ni kalian" ucap Rudy memberikan permen tangkai rasa lemon kepada Boboiboy dan Ali.
Saat mereka memakan nya, sensasi asam manis meleleh didalam mulut mereka, awalnya memang sangat asam, tetapi perlahan lahan menjadi permen yang sangat manis.
"Lain kali kalian jangan gitu astaga, ga baik, apalagi ni Ali, udah tau ga kuat, makan pedes-pedes" ucap Rudy menyentil dahi Ali.
Sang empu meringis. "Aduh duhh" ringis Ali.
Fang hanya menggeleng kan kepalanya.
Sedangkan Boboiboy masih memakan permen yang diberikan Rudy tadi. Ia memang kuat pedas, tetapi jika diakhir akhir, makanan pedas yang ia makan tadi itu akan meledak di dalam mulutnya, itu sebabnya Fang ga bolehin makan pedes².Sedangkan Ali masih menahan rasa pedas yang perlahan lahan sedikit mengurang.
Kenapa mereka bisa sampai kepedasan seperti itu?, ayo kita mundur ke beberapa menit yang lalu.
Setelah memesan mie gacoan, tak berselang lama mie tersebut datang.
Ia mengambil nya dan membayar nya, lalu kembali living room.
"Ini dia! Mie gacoan! Eh bentar aku ambilin boncabe" ucap Boboiboy yang hendak pergi dan tangan nya di tahan oleh Fang.
Fang mengisyaratkan Boboiboy untuk duduk, artinya ia tidak memperbolehkan Boboiboy mengambil bubuk cabe itu.
"Ehh pliss lah Fanggg, masa gitu doang ga mauu, ga kuat pedes yaa?" Ucap Boboiboy memanas manasi Fang.
"Siapa bilang? Aku kuat, kamunya yang ga" ucap Fang menyindir Boboiboy.
"Ish! Diem!, tetep mau ambil juga! Wle!" Balas Boboiboy dan menarik pergelangan tangan nya. Ya, Boboiboy emang keras kepala.
Ali Rudy yang melihat itu hanya menggeleng.
"Ali jangan nambah boncabe, nanti kepedasan" ucap Rudy.
Ali yang mendengar itu cemberut. "Ga seru ah, cemenn" ucap Ali.
"Ga peduli, yang penting ga, ga" ucap Rudy.
Akhirnya Boboiboy kembali dengan boncabe level 27 ditangannya.
Astaga anak ni gila apa? Boncabe level segitu?.
"Tadaa ini dia, ayoo makan!" Ucap Boboiboy dan menaburkan boncabe sebanyak mungkin.
"Stop" ucap Fang yang melihat sudah banyak boncabe di mie nya. Boboiboy hanya menurut, karna tadi ia sudah membuat Fang naik darah.
"Aku juga mauu" ucap Ali dan mengambil alih boncabe yang berdiri tegak di atas meja, Ali menaburkan nya, tak sebanyak Boboiboy, takut kepedasan banget.
Fang dan Rudy tidak menaburkan boncabe, karna mereka ingin menikmati makanannya.
"Gass makann" ucap Boboiboy dan memakan mienya, awalnya tidak ada rasa pedas di mulut Boboiboy, hanya seperti mie pada umumnya.
Sedangkan Fang langsung terasa pedas nya. 'njing level berapa ini cok!?' batin Fang dan mengambil struk pembelian mie tadi.
Ia membacanya dan terkejut sedikit.
Fang menatap tajam Boboiboy. Boboiboy yang merasa ditatap mengabaikan nya, seolah olah tidak ada yang menatap nya.
Ali menikmati nya dan ia sudah mulai kepedasan. Sedangkan Rudy tidak merasakan pedas apapun, dia hanya menikmati nya sambil menonton tv.
Boboiboy masih menikmati mienya dengan santai, ketika tinggal setengah, Boboiboy mulai merasakan pedas membakar mulutnya.
"Eeh...pedesss bwngwetttt asshh" ucap Boboiboy dan mengambil susu yang di atas meja dan meminumnya.
"Tuh kan, pedes, dibilangin ngeyel sih" ucap Fang dan menghela nafas.
Ali yang sedari tadi merasakan pedas bergantian seperti makan setelah itu minum, hingga habis.
Beberapa menit kemudian.
Mie mereka semua sudah habis, Fang dan Rudy pedas di mulut nya sudah hilang, sedangkan.....Ali... Boboiboy....
Masih kepedasan, hingga mereka tepar.
Flashback off.
Jadi begitu lah kenapa Boboiboy dan Ali bisa tepar karna pedas.
Beberapa jam kemudian, Ali dan Rudy memutuskan untuk kembali pulang. Setelah berpamitan Ali Rudy pergi keluar rumah.
"Gimana? Masih pedes?" Tanya Fang melihat ke arah Boboiboy.
"Heummm iyaahh" ucap Boboiboy.
"Makanya dibilangin jangan ngeyel, huh...." Ucap Fang yang lelah melihat kelakuan Boboiboy.
"Eumm, Fangggg sakit perutt" ucap Boboiboy berkaca kaca.
Fang melihat itu, segera naik ke atas untuk mengambil obat asam lambung Boboiboy. Ya, asam lambung Boboiboy naik.
Setelah mendapatkannya, Fang langsung turun kebawah, dan melihat mata Boboiboy yang berkaca kaca menahan rasa sakit.
'duh astaga, LUCU BANGET' batin Fang yang gemas melihat Boboiboy.
"Ni minum, lain kali ga boleh makan pedes, seminggu ini ga boleh makan pedes, tidak ada penolakam, understand bae?" Ucap Fang, yang tidak tega melihat Boboiboy yang terus kesakitan jika makan pedas. Tapi salah dia sendiri sih hehe.
"Heum, yeah.., understand" balas Boboiboy dan meminum obat pereda asam lambung.
Boboiboy mendekat karah Fang Dan menenggelam kan kepala nya didada Fang.
"Ngantuk" ucap Boboiboy.
Fang yang faham hanya terkekeh. " Di kamar atau disini aja?" Tanya Fang.
"Sini aja, oboy ga mau jalan, malesss" ucap Boboiboy. Ya.., sifat manjanya keluar.
Fang yang melihat itu hanya tersenyum gemash. 'ASTAGAA ANAK SIAPA NI SIH' Fang membatin.
Tidak berselang lama terdengar dengkuran halus dari Boboiboy. Fang menyadari itu, dia hanya mengelus pucuk kepala Boboiboy.
•
Hi guys hehe, chapter yang ini gmn? Berantakan maybe? Hehe sorry ya kalo cringe.
See u next chap 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Stay With Me, Boi.
Teen FictionHai, ini hanya sekedar cerita keseharian Boboiboy dengan kawan kawannya, and with he partner. Plot? Tidak ada yang tau, alur...eum maybe aga berantakan hehe. Disini hanya konflik ringan (sepertiny). Jangan berharap ada adegan lemon or something ya g...