5

166 17 1
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Kibou malas apabila

Aku tengah bermain basket di salah taman kota sendirian. Aku terbiasa melakukan kegiatan ini lagipula kakashi sibuk dengan buku.

"Kenapa kau sendirian saja kibou-kun?" Tanya seseorang.

Aku membalikkan badanku mendengar suara seseorang ternyata itu minato.

"Sore minato-sensei!" Sapaku.

"Panggil minato saja kita di luar sekolah." Ucap Minato.

"Baiklah minato-san." Ucapku.

"Kembaranmu kemana?" Tanya Minato.

"Oh kakashi sibuk belajar." Ucapku.

"Sakumo-san memiliki dua putra yang berlawanan sifat ternyata." Ucap Minato.

"Anak kembar hanya mirip fisik saja mengenai kelebihan, dan kekurangan sangat berbeda." Ucapku.

"Aku mengerti mengenai itu semua." Ucap Minato.

"Oi kibou!" Panggil seseorang.

Aku tersenyum mendengar teriakkan seseorang. Kakashi tengah berdiri sambil memegang buku di tangannya. Aku pamit kepada minato untuk menghampiri kakashi.

Di depan kakashi aku duduk di hadapannya membuat dia heran. Kakashi malah ikutan duduk di sebelahku.

"Gendong!" Rengekku.

"Kau sudah besar." Ucap Kakashi.

"Ayolah!" Rengekku.

"Kau kakak harusnya aku yang berkata begitu." Ucap Kakashi.

"Kau mau digendong olehku?" Tanyaku.

"Males." Ucap Kakashi.

"Kenapa kau suka buku?" Tanyaku.

"Hanya suka saja." Ucap Kakashi.

"Termasuk buku icha icha tactis?" Tanyaku.

Wajah kakashi nampak merah akan ucapanku barusan. Aku tertawa akan hal tersebut aku tahu buku itu mengenai apa.

"Aku tidak akan memberitahu kepada touchan." Ucapku.

"Kadang aku heran ucapanmu semakin lama semakin tidak jelas." Ucap Kakashi.

"Aku sebenarnya memiliki penyakit yang lumayan serius." Ucapku.

"Kesehatanmu nampak baik-baik saja selama ini." Ucap Kakashi.

"Aku menyembunyikan itu semua agar kalian tidak khawatir." Ucapku.

"Kau berbohong?!" Kesal Kakashi.

Aku mengambil sesuatu di dalam saku celanaku dan memberikannya kepada kakashi. Kakashi nampak terdiam akan surat yang dia baca barusan.

"Makanya aku menolak menjadi pewaris karena usiaku tidak bertahan lama lagi." Ucapku.

"Kau tidak bilang kepada touchan?" Tanya Kakashi.

"Tidak perlu. Aku tahu tidak mau merepotkan touchan." Ucapku.

"Kau benar-benar menginginkan kematian hah?!" Kesal Kakashi menarik kerah bajuku.

"Ayolah aku tidak akan mati dalam waktu dekat." Ucapku santai.

'BUG' Kakashi memukul perutku sangat kuat. Aku mundur beberapa langkah karena tindakan kakashi.

"Kau tidak sayang padaku dan touchan lagi?!" Kesal Kakashi.

"Pengobatan itu mahal lebih baik uangnya demi pendidikan dirimu saja." Ucapku.

"Kau lupa touchan memiliki sebuah perusahaan!" Kesal Kakashi.

"Sejak kecil aku telah menyusahkan touchan yang sering sakit, jadi aku tidak mau menyusahkan dia lagi." Ucapku.

Kakashi diam saja dia menarik tangan kananku untuk berdiri. Aku mengikuti saja lagipula diriku sedikit lemas.

Di rumah ternyata tidak ada kehadiran sakumo mungkin masih sibuk di kantor. Aku melepaskan tangan kakashi di pergelangan tanganku. Aku masuk ke kamar dan tidur begitu saja.

Malam harinya kakashi mengatakan semua itu kepada sakumo. Aku diam saja membiarkan sakumo memarahi diriku karena menyembunyikan penyakitku.

Yah aku sebenarnya masih inget hidup cuma malas menjalani semua pengobatan untuk kesembuhanku. Sakumo bahkan beberapa minggu terakhir tidak bekerja.

Dia mengantarkan diriku untuk chek kesehatanku memastikan bahwa aku bisa sembuh. Aku malas mengikuti setiap prosedur ini semua.

🍁 Melakukan pemeriksaan

Hatake Twins

~ 25 Desember 2023 ~

Hatake Kakashi Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang