ARC 01: Antagonis 16

2.5K 179 6
                                    

Chapter 16 : Latihan

Tap!

Tap!

Tap!

Suara langkah kaki diiringi dengan suara siulan menggema diseluruh koridor gelap yang terlihat sangat menyeramkan, bau busuk serta anyir bahkan tidak membuat pria itu mengerutkan kening dan terganggu.

Seolah-olah dia sudah terbiasa dengan hal itu.

Langkah pria itu berhenti di depan sebuah pintu bertuliskan 'La Sante' dan mengetuknya berirama, sebuah kode agar pintu dibuka.

Krett!

Suara engsel pintu besi berkarat begitu memekakkan telinga saat dibuka, saat pria itu memasuki ruangan ia disambut dengan berbagai macam suara ratapan pilu para wanita.

Ia memejamkan mata sejenak untuk menahan hasrat membunuh didadanya lalu berjalan menuju sel dengan nomor 73.

Saat pintu sel terbuka, ia berjalan ke arah wanita yang memiliki tatapan kosong seolah tidak ada hasrat untuk hidup.

Pria itu berjongkok lalu mencengkram dagu wanita itu agar menatapnya, namun tatapan mata wanita itu masih sama.

Pria itu tersenyum miring lalu menampar wajah wanita itu dan menjambak rambutnya, ia menggertakkan giginya dengan kesal saat tidak mendapatkan suara kesakitan dari wanita itu.

Didorongnya wanita itu hingga terjerungkup lalu berjalan kembali menuju pintu sel dengan santai.

"Membosankan."

Saat akan membuka pintu, dirinya menoleh ke arah wanita itu lalu menyeringai.

"Kau pasti kesepian disini, akan kubawa anakmu untuk menemanimu."

Wanita yang tadi tidak memiliki respon apapun itu tiba-tiba menjerit dan meronta, ia berusaha bangkit dan mengejar pria itu namun sayang, pintu sudah tertutup.

"IBLIS! KAU IBLIS! SUATU HARI NANTI KAU AKAN MENDAPATKAN BALASANNYA DARI TUHAN! TUHAN TIDAK TIDUR! KAU AKAN MENDAPATKAN BALASAN HAHAHA!"

***

"Bella kenapa melamun? mikirin apa?"

Dominic mengelus kepala Bella yang sedang memangku wajahnya dengan tangannya, tidak menatap pria itu sama sekali.

"Dom, gue pengen ngeharem deh."

PLAK!

Rebecca yang mendengarnya reflek memukul bahu Bella lalu menatap Dominic yang mengeluarkan aura menyeramkan.

Bella tersadar akan ucapannya lalu tertawa canggung.

"Gue bercanda haha, gara-gara semalem gue baca manhua harem, jadi ngelantur."

"Ganteng ga Bel cowonya?"

Bella reflek mengangguk dengan antusias, ia tersenyum lebar lalu berbicara dengan penuh semangat.

"Cewenya punya empat cowo! mana cowonya ganteng semua lagi, gue kan jadi pengen!"

"BENERAN?" Sahut Rebecca dengan heboh.

"Iya! coba aja lo baca, judulnya 'Beauty and the beast' tapi jangan rebut cowo gue ya! namanya Curtis."

Mereka mengobrol dengan sangat antusias menghiraukan Dominic. Pria itu hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah, dia tidak bisa menghentikan Bella membicarakan tokoh fiksi, tapi dia pasti akan menghentikan rencana harem Bella. Pasti, ucapnya dalam hati dengan penuh tekat.

"Panggilan kepada Arabella Vyorix kelas 10 V2 untuk segera menuju lapangan indoor sekarang juga, terimakasih."

"Sekali lagi, panggilan..."

Dreamland [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang