ARC 01: Antagonis 01

6.2K 285 0
                                    

Chapter 01 : DIMANA?!

Bella duduk melamun saat jam istirahat di kelas, menatap keluar jendela sambil menopang dagu dengan tangannya.

Berkali-kali ia menghela nafas karena bosan, dia tidak sabar untuk pulang dan tidur. Mengarungi dunia ciptaannya di alam mimpi, bertemu dengan pria yang menjadi kekasihnya itu.

Sungguh miris, karena dikehidupan nyata dia tidak pernah memiliki kekasih setelah hubungannya kandas satu tahun yang lalu.

Dia, kesepian.

Bella membutuhkan rumah untuk berkeluh kesah ataupun hanya sekedar bersandar saat sedang lelah. Ia pernah mencoba untuk dekat lagi dengan seorang pria namun kenyataannya nihil, menurutnya semua pria itu sama saja. Terlalu mudah ditebak alur yang akan dijalaninya jika mereka menjalin hubungan.

Memiliki hidup yang monoton membuatnya cepat bosan. Sehingga dia memutuskan untuk membuat dunianya sendiri, tanpa aturan yang terikat seperti didunia nyata, disana dia bebas mengekspresikan semua keinginannya.

Menciptakan karakter pria idamannya, yang tulus menyayanginya. Walau rata-rata dari mereka memiliki karakter bengkok seperti posesif, manipulatif, dan memiliki obsesi yang besar, yang memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai pria redflag.

Entah mengapa dirinya lebih menyukai pria-pria seperti itu dibandingkan dengan pria yang memiliki sifat baik dan berbudi luhur.

Hampir semua alur cerita mimpinya bergenre dark romance, dan yang lebih parahnya lagi bahkan ada adegan panas yang dilakukannya didalam mimpi itu.

"Bella!"

"Woi Bel!"

"Hah apa?" Bella tersadar dari lamunannya dan menoleh kebelakang, menatap teman yang memanggil dan menepuk bahunya.

"Ngelamun aja, kesurupan mampus lo!"

"Amit-amit deh, sembarangan aja kalau ngomong, omongan adalah doa tau!"

Temannya itu terkekeh lalu duduk di kursi sebelahnya. "Lagi mikirin apa sih lo? serius amat."

"Mikirin masa depan!" Jawab Bella ketus, lagi-lagi temannya itu tertawa.

"Kayak besok masih hidup aja."

"Anjing!"

Bella terdiam sejenak lalu memanggil temannya itu, "Sen"

"Kenapa?" Sena merasakan bahwa Bella ingin berbicara serius, hal itu membuatnya sedikit penasaran karna biasanya temannya itu jarang berbicara serius dengannya.

"Gue pengen punya pacar deh."

Ucapan Bella sontak membuat mata Sena melotot kaget, hei dirinya tidak salah dengarkan? seorang Bella yang selalu cuek dengan masalah percintaan ini berkata ingin memiliki pacar?!

"BENERAN? KESAMBET APA LO?" Ujar Sena dengan heboh, bahkan dia menaruh tangannya di dahi Bella untuk mengecek suhu badannya.

"Ga sakit, apa lo beneran kerasukan?!"

Bella menepis tangan Sena lalu menatapnya kesal, "Gue ga kerasukan!"

"Eh tapi serius?"

"Ya iyalah! gue pengen ngerasain dipeluk lagi"

"Lo pacaran cuman karna pengen dipeluk doang?? sama gue juga bisa kali!"

"Ya beda lah! sama lo kan ga bisa nyender didada, lo kan pendek"

"Bangsat!"

***

Bella menaruh tasnya di meja belajar kemudian ia mengganti pakaiannya dan menyalakan kipas angin.

Entah sudah keberapa kalinya dia menghela nafas, perkataannya tadi itu serius, dia ingin memiliki pacar nyata bukan sekedar mimpi buatannya.

"Bella makan dulu!"

"Iya ma"

Setelah makan dia memainkan ponselnya hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul sembilan malam, waktu yang ditunggunya akhirnya tiba. Bertemu dengan pria kesayangannya.

Bella memejamkan mata, tetapi dia merasakan keanehan. Otaknya terasa kosong dan dia tidak bisa mengendalikan pikirannya, pandangannya gelap tidak seperti biasanya.

Dan entah kenapa dia merasakan tarikan yang sangat kuat, seolah jiwanya ditarik oleh sesuatu, dia berusaha melawan tetapi kepalanya terasa pening. Setelah beberapa saat dia merasakan keheningan disekitarnya, akhirnya pikirannya perlahan mulai terasa jelas, dia membuka mata dan melihat pemandangan di sekelilingnya dengan heran.

DIA DIMANA?!

Dreamland [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang