10➬𝘈𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘺𝘢𝘩

111 72 0
                                    

❀❀❀

Nandra berjalan menghampiri Avery yang duduk sendiri di taman. Avery diam-diam membuka kotak yang Ragnala tadi berikan pada dirinya. Baru saja melihat sejenak isi dari kotak itu, Avery menutup nya kembali dan bergegas memasukkan nya ke dalam saku blazer karena kedatangan Nandra yang langsung duduk di samping nya.

Nandra sedikit penasaran. Dia menoleh pada Avery dengan raut wajah bertanya. Apa itu?

Avery menggeleng lalu tersenyum kikuk. Tiba-tiba Nandra menyodorkan sebuah kotak yang cukup besar pada Avery. Mungkin berukuran 20×15.

"Ini buat gue?" Tanya Avery menunjuk kotak yang masih berada di tangan Nandra.

Nandra mengangguk dengan senyuman. Avery mengambil kotak berwarna putih itu agak ragu.

"Makasih. Oh ya, ini...karena kemenangan kita?" Tanya Avery menatap pemberian Nandra.

"Ya."

"Uhm, gue nggak kepikiran beli buat Lo. Jadi, gue kasih punya Lo besok, ya?" Ucap Avery tersenyum canggung.

"Nggak perlu, Ry." Balas Nandra tersenyum.

Avery diam setelah itu. Keheningan menyelimuti kedua nya. Avery kembali membuka buku yang tadi dia pinjam dari perpustakaan.Nandra sesekali melirik Avery.

Beberapa menit di tempat itu bel pelajaran selanjutnya berdering. Avery langsung bangkit dari duduknya diikuti oleh Nandra yang tiba-tiba menahan pergelangan tangan nya.

Avery menoleh pada Nandra dengan wajah bingung.

"Kenapa?" Tanya Avery.

"Kadonya ketinggalan." Jawab Nandra lalu mengambil kotak yang tadi dia berikan pada Avery di atas bangku tersebut.

"Oh ya, sorry gue lupa." Balas Avery mengambil kotak itu dari tangan Nandra dan pergi dengan wajah tak nyaman.

Dari kejauhan Ragnala menatap pemandangan itu terasa sakit. Dia menggigit pipi bagian dalam demi meredakan rasa cemburunya.

Setelah itu Ragnala melangkahkan kakinya menuju kelas. Baru saja melangkah, seorang pemuda tampan menghalangi jalan nya.

Dengan sangat tiba-tiba pemuda itu mengulurkan tangan pada Ragnala. Ragnala mengernyit bingung. Lalu dia membalas uluran tangan pemuda itu ragu.

"Gue Bian,sepupu Avery." Ucapnya setelah melepas tangan perkenalan dari Ragnala.

"Oo. Ternyata Lo sepupu nya, gue kira pacarnya." Gumam Ragnala tentu nya di dengar oleh Bian.

Bian terkekeh kecil kala mendengar gumaman Ragnala tersebut.

"Jadi sebelum Lo kenal gue, seminggu ini Lo selalu kesel liat gue pergi dan pulang bareng,Ery?" Tanya Bian.

"Menurut Lo?" Tanya Ragnala.

"Gue emang baru seminggu sekolah di sini, dan gue denger Lo suka banget ya sama ,Ery?" Tanya Bian lagi.

"Lo ngintrogasi gue?" Tanya balik Ragnala tidak suka.

"Bisa di bilang gitu." Jawab Bian enteng.

𝐑𝐚𝐩𝐮𝐡 (𝘋𝘪 𝘗𝘦𝘳𝘣𝘢𝘳𝘶𝘪) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang