7

8 9 0
                                    

Tiga bulan mereka bolak-balik hutan, mereka menemukan tempat yang cocok untuk dibangun rumah

Ningrum duduk istirahat bersandar dipohon melamun sambil terus memperhatikan perutnya

"Ada apa Ning?" Damiano juga ikut duduk disamping Ningrum

"Saya hanya berpikir kenapa tiga bulan ini saya tidak berdarah?.."

*Maksudnya adalah mens/haid

"Perut saya juga semakin kencang dan ada yang bergejolak" lanjut Ningrum

Damiano nampak mengingat pelajaran sewaktu dia disekolah tentang tubuh manusia. Dari ciri-ciri yang Ningrum sebutkan, perempuan itu seharusnya hamil

"Kamu merasa pusing? Mual?" Tanya Damiano

"Tidak, tapi nafsu makan saya bertambah" jawab Ningrum

Wajah Damiano merah, tebakannya sepertinya benar. Ditambah saat mereka berhubungan, perut Ningrum juga terlihat sedikit lebih besar

"Sekali buat langsung jadi? Atau aku yang terlalu gencar sampai sehari semalam" gumam Damiano, wajah dan lehernya merah

"Ada apa?" Tanya Ningrum heran

"Tidak, rumahnya sudah rampung, sebaiknya kamu disini saja, biar saya yang bawakan segala barang-barang yang ada dirumah pelabuhan"

Ningrum menurut, dia juga merasa lelah harus bolak-balik pelabuhan ke hutan

Rumah kecil dan semuanya terbuat dari kayu yang dipaku dan diikat dengan tali, yang terpenting tak rubuh saat hujan badai, dan terlindungi dari hewan buas dan melata

Ningrum menunggu dirumah barunya, dia melihat sekeliling

"Kenapa dia ingin bangun rumah disini? Apa yang akan terjadi ke depannya? Orang seperti dirinya yang tak takut mati bahkan ditakuti orang lain itu punya pemikiran seperti ini"

...

Damiano pergi ke pelabuhan membeli banyak bahan makanan dan rempah-rempah untuk dibawa ke hutan

"Damiano" panggil seorang wanita

"Sial, baru ingat wanita itu datang kesini" gumam Damiano

Anastasha, wanita yang dijodohkan dengannya itu datang

"Untuk apa datang kesini?" Ketus Damiano

"Saya punya hak untuk datang kesini, saya juga ingin melihat perdagangan disini" jawab Anastasha

"Oh ya, apa kamu masih lajang?"

"Saya punya istri"

"Wow, siapa perempuan itu? Siapa yang berhasil menaklukkan hati Damiano yang keras ini?"

"Kamu tak perlu tau"

"Kamu tidak mau ajak saya kerumahmu? Saya ingin lihat perempuanmu"

"Pergi saja ke penginapan, disana ada banyak pilihan penginapan" Damiano pergi

Saat memasuki hutan, dirinya benar-benar memastikan tidak ada orang yang mengikutinya

🔫🔫🔫

Usia kandungan Ningrum masuk delapan bulan

Selama itu juga Damiano tak bisa meninggalkan Ningrum terlalu lama. Dia dipelabuhan hanya bekerja sampai sore setelah itu pulang tak keluar rumah lagi

Hari ini, Ningrum menangis seharian tak tau penyebabnya apa

"Sudah Ningrum.. saya juga bingung harus berbuat apa kalau kamu tidak bilang ke saya apa yang kamu inginkan" Damiano pasrah, dia kebingungan menghadapi bumil satu ini

In The Next Life I Will Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang