Keesokan harinya
Damiano sudah berpakaian rapi, pakaian bangsawan khas Portugis
"Damiano, sebelum sarapan, kita lakukan latihan dahulu" Gama, pemimpin pusat. Dia mengajak Damiano ke halaman istana, disana sudah banyak prajurit, senapan, pedang, panah, tombak, dan kuda
Ini bukan halaman, tapi arena untuk berlatih. Damiano melihat Aom berlatih pedang dengan prajurit Portugis
"Berapa banyak prajurit disini?" Tanya Damiano sambil melihat anak panah
"Yang pasti lebih banyak dari pasukan Belanda" jawab Gama
Damiano mengambil busur, menarik tali busur seberapa kuat dan lentur busur itu
Ningrum masuk ke arena sambil membawa nampan berisi kopi
Ctas!
Satu anak panah melesat tepat sasaran pada kayu yang sudah disiapkan
"Tak mungkin kamu sampai datang kesini hanya masalah orang Belanda, pasti karena gadis itu kan?" Tanya Gama
Dua orang itu mengerti kemana objek pembicaraan mereka
"Itu bukan urusanmu" ucap Damiano
"Ayolah, bokong para bangsawan tidak ada yang menarik dimatamu? Atau bokong gadis itu sangat menarik dimatamu?"
"Untuk apa merebutkan bokong bekas gundik para keluarga kerajaan? Jelas beda bokong pribumi dan bangsawan, mereka tak tersentuh meskipun pakaian mereka hanya kain batik"
Disaat itu juga ibunya Ningrum keluar membawa nampan berisi makanan. Damiano menghampiri Ningrum
Aom yang perhatiannya terus pada Ningrum itu mendekati gadis itu karena Damiano yang berjalan cepat pada gadis itu
"Ayo kita pulang" Damiano menarik tangan Ningrum
"Maaf tuan, tapi Ningrum harus bersama kita disini bersama rombongan bupati" ucap ibunya Ningrum
Grep!
Sebelah tangan Ningrum yang lain pun ditarik Aom
"Lepaskan tanganmu" ucap Aom ke Damiano
"Dia harus pulang, disini bahaya"
"Tidak bisa, Ningrum pelayan saya, dia harus terus bersama saya"
Damiano melepaskan tangan Ningrum lalu tersenyum meremehkan, matanya yang hijau itu tak gentar melihat Aom
"Dia pribumi saya. Ningrum, kamu pilih, disini sebagai pelayan atau ikut bersama saya sebagai pribumi yang saya hormati?"
Aom bergeleng ke Ningrum "jangan Ning, tetap disini"
Ningrum melepaskan genggaman tangan Aom "maaf Raden, saya ikut tuan Damiano"
Damiano senyum penuh kemenangan, dia melepaskan jas bangsawan nya lalu menutupi tubuh Ningrum
"Kemas barangmu sekarang, saya tunggu di mobil" Damiano pergi masuk ke dalam istana
Gama yang daritadi memperhatikan situasi akhirnya bicara pada Aom
"Tenang saja, kita masih banyak pelayan pribumi, jadi tak perlu khawatir" ucap Gama menepuk bahu Aom
"Ibu.. Ning pulang duluan ya, Ning juga teringat Putri dirumah, dia kerepotan urus kebun" ucap Ningrum ke ibunya
"Pergilah, kamu tau bagaimana tuan Damiano. Jangan sampai membuat marah tuan Damiano selama di perjalanan" ucap ibunya Ningrum
Ningrum masuk ke dalam, mengemas barang-barang nya
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Next Life I Will Find You
Ficción históricaSelalu ada kisah yang sama di setiap jaman. Portugis, Belanda, dan Jepang. Apa setiap kisah itu adalah orang yang sama? Bereinkarnasi untuk menyelesaikan kisah kehidupan mereka yang sebelumnya belum selesai? Atau hanya kebetulan kisah mereka sama di...