An dulu: Hai, aku balik lagi. Iya, ini cerita baru aku yang semoga bisa sampe ending. Semoga. Oiya, cerita yang sebelumnya pernah dipublish dan nyampe part jauh, mendadak hilang alur. Jadi, aku unpublish. Terus lupa juga alurnya kayak gimana, bingung. Soalnya aku tulis alur ceritanya di buku catatan khusus ide ide bikin cerita fiksi. Dan buku catatan itu ilang :(
Btw, semoga kalian suka sama cerita baru yang ini. Jangan lupa vote dan komen ya hihi, biar aku semangat dan mood nulis lagi. Happy reading, luv ❤️
[][][]
Cowok berbadan atlet mendengus kesal, agaknya tersulut emosi ketika bicara dengan seseorang melalui telepon. “Sampai kapan gue terus ngikutin kemauan lo, huh?”
Kini, cowok itu menghadap jendela kamarnya. Melihat suasana malam tanpa adanya cahaya bintang. Raut wajahnya mengerut.
“Sampai adik lo dan pelaku yang membunuh nyokap bokap lo ketemu.”
Bangsat. Cowok itu mengumpat dalam hati. Sudah bertahun-tahun dia mengikuti kemuan Si Gila demi mendapatkan bukti-bukti untuk menangkap pembunuh kedua orangtuanya.
Yang dijuluki Si Gila kembali bicara. “Gimana, lo masih tertarik penawaran gue waktu itu, kan? Ingat, ini demi adik dan orangtua lo, Bocah.”
Terdiam beberapa saat, mencoba merenung. Kalau dipikir-pikir, ada untungnya juga bekerja sama dengan Si Gila. Mengingat Si Gila adalah orang kaya, cowok berbadan atlet itu bisa mendapatkan uang atau apa pun yang dia mau berkat Si Gila asalkan dia harus menuruti keinginanannya. Mereka berdua memiliki tujuan yang sama; balas dendam.
“Oke. Asal lo bisa menepati janji,” balasnya.
Hanya ada suara gumaman singkat dari telepon yang digenggamnya, dua detik kemudian telepon itu terputus.
Lunaria Adhisti, gue harus ambil lo kembali apapun caranya.
-o0o-

KAMU SEDANG MEMBACA
The Different Brother [HIATUS]
Teen FictionSelama ini Luna menganggap kakaknya berbeda dari yang lain, ia menyayanginya. Tetapi satu hal yang Luna tak tahu, setiap perbuatan yang kakaknya lakukan selalu memiliki maksud tertentu.