sedih

29 19 6
                                    

Algar membuka pintu kamar dan melihat kedua orangtuanya sedang bertengkar adu mulut, dan Algar melewati mereka berdua.

"Algar! Mau pergi kemana kamu?!" Tanya sang ayah, tetepi Algar terdiam dan tidak menggubris pertanyaan ayahnya, dia pergi menuju garasi dan mengambil motor ninja nya.

Ibunda Algar menuju pintu rumah dan berkata.
"Algar pulang nya jangan kemaleman ya sayang"

Algar menjawab dengan anggukan kecil sembari menatap ibundanya dan melajukan motor nya. Dia melajukan motor di jalan yang minim cahaya, menuju rumah Zella Putri Monica, atau biasa dipanggil Zella.

Algar selalu menghampiri Zella disaat sedang terpuruk. Baginya Zella adalah perempuan yang bisa mengerti perasaan Algar dan Algar menganggap Zella sebagai adek kandung nya sendiri.
Zella memiliki penyakit yang tidak bisa di sembuhkan sehingga dia merasakan sakit di kehidupan nya, orangtuanya pergi keluar kota untuk beberapa bulan dan dia tinggal seorang diri di rumah.

Algar memarkirkan motor nya didepan rumah Zella dan berjalan menuju gerbang rumah Zella lalu menekan tombol bell rumah nya.
Pintu rumah terbuka dan menampilkan wanita cantik dengan pakaian tidur sebatas lutut dan rambut di Cepol, dia Zella Putri Monica.
Zella menghampiri Algar dan membuka gerbang.

"Algar.. are u okay?" Kata Zella sembari memegang kedua tangan Algar, Algar menatap Zella dengan mata sayup nya.

"Masuk dulu sini" Zella menggandeng tangan Algar dan memasuki rumah, mereka berdua duduk di sofa ruang tamu dan Algar menatap mata Zella.

"Kenapa, ada apa lagi?, keluarga kamu?" Tanya Zella dan dijawab dengan anggukan kecil Algar.

Zella sigap memeluk Algar dan berusaha menenangkan Algar.

"Ze.. gua cape, gua ngga mau balik kerumah". Algar memeluk tubuh kecil Zella dan menahan air mata yang hampir tumpah membasahi pipinya.

"Algar tenang dulu, kamu gamau pulang?, nanti orangtua kamu khawatir nyariin kamu gimana?, aku si bolehin kamu tidur disini, lagian orangtua aku juga lagi diluar kota, cuman aku gamau misal kamu nginep disini terus orangtua kamu nyariin" kata Zella.

"Gabakal nyariin, mereka kerjanya tengkar mulu, ngga mikirin gua ze" jawab Algar dengan suara pelan dan hati Zella tersentil seakan ikut merasakan sakit yang ditimpa Algar, Zella terdiam.

"Ze boleh ya gua tidur di rumah lo?" Algar melepas pelukannya dan menatap Zella.

Zella menghela nafas dan tersenyum. "Iya boleh, kamu tidur di kamar sebelah ya, kalo ada apa apa bilang aja"

Algar mengangguk sebagai balasan.

ALFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang