Bel sekolah berbunyi menandakan jam pulang sekolah telah datang. Noeul buru-buru memasukan semua bukunya itu hingga membuat teman-temannya heran karena tidak biasanya Noeul terburu-buru seperti itu."Aku pulang duluan ya ada urusan, bye see you senin depan."
"Itu anak mau kemana sih buru-buru banget deh."
"Iyaa Noeul kayaknya hari ini lagi mikirin sesuatu soalnya dia ngelamun terus pas pak ming lagi jelasin materi aja dia ga fokus."
"Yaudah gapapa kalau emang dia mau cerita dia bakal cerita kok, kita tetep support aja apapun yang dia lakuin." semua mengangguk setuju
Kembali pada Noeul kini dia sudah berada di taxi setelah mengatakan kemana tujuannya pada sang supir taxi.
Setelah menempuh hampir 20 menit, akhirnya dia sampai, disinilah dia berada di sebuah gedung yang merupakan sebuah perusahaan ternama.
Noeul gugup, tapi dia mulai masuk dan menuju resepsionis untuk mengatakan kedatangannya.
"Hallo, permisi Phi."
"Ya Nong, ada yang bisa saya bantu?"
"Um itu.. saya mau bertemu dengan Khun Boss Chaikamon. Apakah bisa?"
"Oh apa sebelumnya Nong sudah membuat janji?"
Noeul menggelengkan kepalanya
"Mohon maaf Nong, jika belum membuat janji maka tidak bisa bertemu dengan beliau."
Noeul merasa sedih, dirinya sudah sejauh ini datang kesini. Dia tidak bisa putus asa begitu saja.
"Kalau begitu bisakah Phi menelfon sang sekretaris Khun Boss untuk mengatakan jika ada yang ingin bertemu dengannya, katakan saja Noeul."
"Baik sebentar saya telfon sekretaris dulu, Nong bisa duduk dulu selagi saya menelfon."
"Baik Phi terimakasih."
Sementara sang sekretaris yang mendapat telfon dari pihak resepsionis itu segera menuju ruangan atasannya itu.
Tok~
Tok~
Tok~
"Masuk."
"Um tuan."
"Yaa?"
"Baru saja saya ditelfon oleh pihak resepsionis yang mengatakan ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda."
Boss mengernyit
"Siapa itu?"
"Resepsionis bilang katanya Noeul tuan."
Bagai diberi bom, Boss seketika terkejut namun juga senang bukan main.
"Biarkan dia masuk, suruh dia kesini dan siapkan teh juga makanan untuk menjamu dia."
"Baik tuan saya akan menyiapkan juga mengabari resepsionis."
Noeul yang tengah menunggu duduk di lobby pun hanya bisa berdoa semoga saja Boss itu mau bertemu dengannya. Tak lama ia dipanggil oleh sang resepsionis
"Nong!"
"Ya Phi?"
"Tuan Boss mengizinkan anda untuk bertemu dengannya, silahkan naik lift yang sebelah kanan, ruang kerja tuan Boss berada dilantai paling atas, nanti diatas kamu akan disambut oleh sang sekretaris untuk diantar ke ruang kerja tuan Boss."
"Terima kasih banyak Phi, kalau begitu permisi."
Noeul menuju lift dan menekan tombol lantai paling atas sesuai arahan, selagi menunggu Noeul tak henti-hentinya gugup hingga tangannya dingin dan keringat bermunculan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
JugendliteraturKisah seorang pelajar bernama Noeul yang terpaksa harus menikah muda di usianya yang masih 18 tahun dengan seseorang yang 9 tahun lebih tua darinya. Semua ini demi menyelamatkan semua nyawa keluarganya ia rela meninggalkan dan mengorbankan masa muda...