Contract Marriage

Awal mula kehancuran (Flashback)

Breaking News

Sejumlah data tersebar ke internet sejak tengah malam hingga pagi ini, yang diduga data tersebut milik perusahaan besar di negara ini yaitu Lee Company. Semua mengira jika Lee Company tengah mengalami kebocoran data penting yang berpotensi mengalami kebangkrutan, saham mereka kini turun drastis.

Belum ada konfirmasi terkait validnya atau tidak terkait berita ini, sejumlah jurnalis dari berbagai media sudah memenuhi lobby di perusahaan Lee Company sejak pagi.

Namun belum ada kunjung kepastian mengenai berita ini, pihak Lee Company masih bungkam dan sepertinya belum ingin menampakkan diri kepada media terlebih dahulu.

Begitulah isi berita dari sebuah videotron ditengah jalan yang menginformasikan perusahaan sang Daddy.

Noeul yang akan menyebrang setelah dari tempat bermain bersama teman-temannya itu kini mematung disisi jalan hingga ia tak sadar sudah tertinggal oleh teman-temannya disebrang sana.

Bahkan ketikan teman-temannya memanggil namanya dia hanya bisa mematung dan melamun seolah dunia berhenti.

Hingga seseorang ibu yang lebih tua menyadarkannya dan dia kembali ke dunia nyata.

"Nak apa kamu baik-baik saja?"

"Ya, saya bu?"

"Iyaa.. saya lihat barusan kamu melamun terus, dan juga lihat di sana.. apakah itu teman-teman mu?"

"Ya bu mereka teman saya."

"Mereka sudah memanggilmu dari tadi tapi kamu masih diam, jadi ibu dekati takut kamu kenapa-napa."

"Kamu baik-baik aja nak?"

"Saya baik-baik saja bu, terima kasih Bu sudah menolong saya." ucap Noeul sembari memberi salam hormat dan juga senyum manis

"Sama-sama, ayo kalau begitu kita menyebrang lampu sudah hijau."

"Baik bu."

Setelah itu Noeul kembali beriringan bersama teman-temannya menuju tempat ke-2 yaitu tempat game.

Namun belum sempat sampai ditujuan Noeul lebih memilih untuk tidak jadi ikut bersama teman-temannya itu karena tidak dipungkiri pikirannya kini kacau tentang berita yang barusan dia dengar itu.

Meskipun teman-temannya sudah protes dan bingung dengan sikap temannya itu, tapi mereka hanya bisa pasrah dan memaklumi.

Mungkin ada sesuatu hal yang dia perlu lakukan...

Sementara dipikiran anak itu hanya ada...

Satu hal yang ada dibenaknya...

Bagaimana keadaan Daddy dan Bunanya?

Dia khawatir...

Maka itu saat ini dia lebih memilih naik taksi dan menuju perusahaan sang orang tua.

***

Suasana kantor sejak pagi sudah riuh dengan bocornya data milik perusahaan dan sudah tersebar ke luar hingga media pun mengetahuinya..

Pria gagah nan dominan yang memasang wajah masam dan angkuh yang biasa dipanggil CEO itu kini tengah terduduk termenung dengan memijat pelipisnya, semuanya dimulai ketika tengah malam disaat dirinya tengah beristirahat dirinya ditelfon oleh sang sekretaris yang mengatakan jika data milik perusahaan bocor dan sudah tersebar dengan cepat hanya dalam hitungan menit.

Semua usaha sudah ia kerahkan termasuk mengutus beberapa orang terpercaya dirinya untuk menyelidiki siapa dalang dari semua ini, dirinya tidak bodoh karena ini pasti ada sangkut pautnya dengan lawan lawan pebisnis yang tidak menyukai dirinya maupun perusahaan yang ia bangun ini.