03

61 17 0
                                    

'Kan ku letakkan hangat
di tengah dekap kita


••




Apa ini sungguhan? Kenapa dia merasa makin berdebar setelah yang terakhir? Ada apa dengan dirinya?


Pertanyaaan-pertanyaan itu terus memenuhi benak yang kebingungan. Tidak akan menyakitinya, huh? Apa itu sungguh bisa dipercaya dari sebuah suara yang tak biasa?



"Dia.. terdengar begitu baik..?"




(Name) mematung. Tunggu, kenapa dirinya bisa berpikiran seperti itu? Hanya karena 'Itadori' menemani malam-malamnya bukan berarti suara itu sebaik yang ia dengar. Iya 'kan..?




"Kenapa dia ingin mengenalku? Apa spesialnya aku?"



Kerutan dahi terlihat. Merasa heran karena dirasa tak ada yang istimewa dari seorang gadis yang hanya dapat terbaring di sebuah rumah sakit sendirian.



Apa Itadori bahkan mengetahui hal itu?




"Etto.. Kemarin dia menyebutkan namaku.. Kurasa dia memang ingin mengenalku?"




Hening sejenak. Dirinya berdecak ketika sadar. Tidak-tidak, dia tidak boleh terlalu positif akan sesuatu.



"T-tapi.. setidaknya aku tak kesepian walau sebentar."






━━━━━━━━━━━━━━━━━━♡ෆ


Jangan biarkan ku pulang.





••




Tengah malam. Mata yang sayu itu nampak sedikit bercahaya ketika sadar akan putaran waktu. Dia menarik nafasnya mempersiapkan diri dan menanti akan sosok itu.



"I-Itadori.. Apa kau disana?"



Suara halus memecah keheningan di kamarnya. Dia berkata masih dengan keraguan namun berdedikasi untuk tidak ketakutan lagi nantinya.


Netra obsidi itu bergulir perlahan kearah samping, menunggu sebuah sahutan untuknya.




"Ya.. Aku disini."






THING!






Begitu mendapat respon entah mengapa dia bernafas lega. Apa (Name) kini benar-benar mengharapkan sosok Yuji untuk terus datang sekarang?




"Ada apa, (Name)? Kau mencariku..?"





"E-entahlah. Aku hanya memastikan kehadiranmu saja tahu!"





"Ah.. begitu. Ku pikir tadi kau merindukan ku hingga mencariku seperti itu."



Sebuah kikikan terdengar. (Name) menahan malu ketika tertangkap basah. Sial, padahal dia hanya memastikan konsisten atau tidaknya Itadori untuk datang, tapi pemikiran itu tak sepenuhnya salah juga.




"Apa kau.. akan selalu menemuiku seperti ini?"





Ia bertanya dan hening sesaat di sana.




"Selama kau tak keberatan, aku akan selalu hadir untukmu."

𝐊𝐚𝐮 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡𝐤𝐮; Itadori YuujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang