Icy time

311 34 4
                                    

Setelah Halilintar dapat pulang dari rumah sakit, Naisa mulai mendekati anak nya itu untuk membujuk Halilintar. Walau begitu Halilintar tetap menjaga jarak dari mama nya bahkan meninggalkan mama nya saat berbicara dengan nya.

Seperti saat ini Naisa duduk di sofa sambil berbicara masa kecil Halilintar yang lucu sambil tersenyum bahkan tertawa. Sedangkan Halilintar hanya diam lalu langsung meninggalkan mama nya itu karena risih dengan perkataan ibunya yang lebih mirip mengejek Halilintar kecil yang terjatuh di jalanan aspal dan hampir di tabrak oleh pengendara motor yang mabuk.

Naisa terdiam melihat Halilintar yang berjalan pergi dengan tatapan sendu.

Halilintar menutup pintu kamar nya sebelum melihat ke arah kasur nya yang sudah di tiduri oleh beruang kutub atau bisa di sebut Ice.

"Bangun"

Ice tetap tidur seperti tidak ada gangguan dengan mengorok.

Halilintar mengguncang tubuh Ice dengan keras, tapi nihil Ice seperti orang Mati yang tidak bisa terbangun lagi.

Akhirnya Halilintar mengambil jarum? Berukuran kecil. Lalu menusukkan nya di bagian tangan ice yang membuat Ice terbangun sambil menjerit lalu memegang tangan nya yang meneteskan darah.
Ice melihat halilintar dengan mata berair.

"Bang Hali jahat"

Halilintar meletakkan jarum tadi ke laci lagi.
"Salah mu tidur seperti orang mati" kata nya dengan tenang.

"Tidak harus menusuk ku juga! Ini sakit.. " ice meneteskan air mata nya karena memang itu sakit karena letaknya jarum itu tertusuk ada di samping Nadi jadi sakit.

Halilintar mengambil perban lalu mengobati tangan ice walau begitu gerakan tangan Halilintar tetap kasar, membuat Ice meringis.

"Sudah, sekarang keluar kembali ke kamar mu"

Ice diam lalu mengoceh tidak mau keluar dan mau tidur dengan Halilintar selama 1 jam. Dan akhirnya halilintar mengalah lalu membiarkan Ice tidur  dikasur nya.

Sesaat halilintar merapikan bantal nya, ice menyentuh bagian kanan leher nya, dan langsung di tepis oleh Halilintar.

"Apa mau mu" ucap Halilintar sambil melihat Ice yang melihat ke arahnya.

"Di leher mu, muncul tanda" jawab ice dengan muka mencurigai Halilintar.

"Dapat darimana tanda itu bang? " tanya ice pada Halilintar.

Halilintar menyentuh leher nya dengan tangan kanan nya, lehernya juga terasa perih. Apa hubungan nya dengan tanda itu?

Halilintar pergi melihat nya ke cermin yang berada 1 meter dari kasur tempat Ice berada. Terlihat tanda yang seperti ini👇

Halilintar terdiam ketika melihat tanda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halilintar terdiam ketika melihat tanda itu. Mirip dengan tanda yang ada di 𝟖𝟓𝟗 hanya saja ketakutan nya yang berbeda, 𝟖𝟓𝟗 tanda nya terletak di bagian dahi sedangkan dia di bagian leher.

Walau begitu Halilintar tetap tidak bisa menyingkirkan pikiran jika dia akan menjadi seperti 𝟖𝟓𝟗 .

"Bang Hali? " suara ice membuat Halilintar tersadar dari lamunan nya.

Halilintar tidak berkata apa pun dan langsung berbarin di kasurnya membelakangi Ice yang melihat nya. Tanda itu masih dapat dilihat oleh Ice.

Tanpa di sadari waktu telah cepat berlalu..

Sekarang di kasur Halilintar, terbaring dua manusia. Yang satu nya berbarung dengan tenang yang satu nya lagi memeluk satunya.

Mereka telah tertidur selama 1 jam lebih. Hingga suara Gempa Muncul di balik pintu kamar Halilintar bersama suara adek adek nya yang lain.

"Bang Hali"

"Bang ayo bangun"

"Ice juga dari tadi gak keliatan"

"Bang Hali bangun yuk! "

Karena tidak mendapat jawaban,blaze akhirnya mencoba membuka pintu Kamar Halilintar dan ternyata tidak dikunci

"Bang Gem pintunya gak dikunci.. "

Saat pintu itu sudah terbuka, Gempa dan lainnya menatap dua orang yang tertidur di kasur.

"Aku iri" Taufan berbisik pada gempa.

"Tinggalkan saja, mereka mungkin kecapean? "

Skip .
waktu makan malam

Di meja makan sudah terlihat 9 orang yang duduk sambil makan.

Lama kelamaan meja makan yang tadinya hening menjadi ribut karena ulah Blaze Taufan dan duri yang berebut paha ayam , yang lainnya tertawa Dan Naisa menyuruh mereka untuk tidak berebut makanan.

Sedangkan Halilintar hanya menyantap makanan nya dengan tenang tidak mempedulikan keributan yang ada.

"Ma bang Ice curang, masa dia bisa tidur dengan Bang Hali tadi " Taufan berbicara sambil menunjuk Ice

"Duri juga mau tidur ama bang Hali"

"Aku juga"

Halilinyar tidak mempedulikan keributan adik adik nya karena ingin tidur dengan nya , setelah makan dia langsung pergi meninggalkan meja makan.

_________________________________________
Oke aku rasa ini pendek
Jadi mohon maaf ya.
Untuk yang selalu baca Terima kasih banyak.

its not my fault... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang