akhir-End

490 34 2
                                    

Ice telah berjalan cukup jauh ke dalam bangunan tua itu , bersama dengan Halilintar yang sudah bisa berjalan.

Taufan berjalan di depan seperti sudah mengetahui tempat ini.

Hingga Ice tiba tiba berhenti membuat Halilintar juga ikut berhenti.

'Tanda di leher bang taufan'Ice berbisik kepada Halilintar.

"Kau bukan Taufan. " Ice bersuara keras.

Taufan berbalik ke arah mereka lalu perlahan berubah menjadi 859 lalu tertawa keras.

"Ketahuan"

859 berlari ke arah mereka Ice sudah bersiap melawan bersama Halilintar.

Terjadi lah pertarungan antara Halilintar ice dengan 859.

859 menendang Halilintar hingga tertabrak tembok.

"Akk" Halilintar terjatuh ke lantai sambil memegang perut nya yang sakit.

"Bang Hali!! " Ice melempar pisau ke arah 859.tetapi bisa dihindari oleh nya.

859 menarik Ice dengan keras.

"Sungguh jahat Ice! Kau berlagak peduli pada Halilintar, padahal kau sudah mengetahui 8 tahun yang lalu jika dia sudah disini 8 tahun di dalam tabung. Dan aku hanya diam" 859 berbicara dengan pantang dan dapat di dengar oleh Halilintar yang terkejut.

"Apa?! Ice kau tahu? Kenapa kau tidak memberitahu polisi!! " Halilintar mulai merasa kecewa pada Ice.

"Diam kau!! " Ice menusuk kepala 859 . Lalu berlari menarik tangan Halilintar pergi.

859 melihat mereka pergi lalu melihat ke salah satu dinding.

"Mari kita bereskan tikus kecil" 859 berjalan ke arah dinding itu.

Taufan menutup mulut nya untuk tidak menimbulkan suara.

Sisi lain

"Apa maksud nya itu Ice! " halilintar berteriak pada Ice dengan muka kecewa

"Aku mengaku jika yang dikatakan makhluk itu benar. Aku tahu kau di jadikan experiment,semuanya karena aku tahu tempat ini." Ice mengaku sambil melihat Halilintar yang kecewa

"Tapi aku tidak diam tanpa alasan! Aku di ancam oleh professor jika aku memberi tahu kan tentang kau pada yang lain. Keluarga kita akan dalam masalah.. Professor itu bilang kau akan baik baik saja. Aku masih kecil jadi aku hanya menyetujui nya"

Halilintar diam sekali lagi.
Ice menunduk sedih.

"Maaf, harusnya aku memberitahukan ini pada polisi lebih cepat. Seandainya kulakukan lebih cepat.. Kau tidak akan mendoaat masalah seperti ini" Ice mulai menangis sambil meminta maaf.

Halilintar memikirkan perkataan Ice benar atau dia berbohong.

Halilintar memeluk Ice sambil mengekus kepala Ice.
"Tidak apa apa. Lebih baik kita mencari Taufan sekarang"

Ice mengangguk lalu memegang tangan Halilintar, ketika berbalik.

859 berjalan ke arah mereka sambil menyeret seseorang.

"Sudah cerita nya? "

859 menunjukkan orang yang dia bawa  ke depan mereka.

"Ice, bang Hali... " Taufan bersuara lemah. Dirinya sudah penuh dengan luka.

"Taufan!! " Ice langsung menyerang 859  dengan pisau yang dia bawa.

Halilintar diam sebentar. Hanya melihat.

Ice berhasil. Mengambil Taufan dari 859.
"Bang Hali! "

Halilintar langsung menembakkan peluru ke arah leher 859.tepat di bagian tanda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

its not my fault... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang