solar dan sesuatu

249 20 3
                                    

Solar dan gempa telah berada di lab solar yang berada di kamar solar sendiri.

Banyak barang barang lab disana dengan kantung kantung coklat.

"Jadi apa yang kita butuhkan solar? " gempa mulai bertanya karena sejujurnya dia tidak terlalu mengrti tentang ini

"Aku sudah menulis bahan nya di buku catatan ku.. sᴇᴘᴇʀᴛɪ ɴʏᴀ.. " kata kata solar di mengerti oleh gempa yang sudah mengambil buku solar.

Gempa membuka halaman halaman mencari bahan bahan nya. Hingga di salah satu halaman, gempa terdiam.

Terdapat tulisan dan angka di halaman itu. Yang sedikit membuat bingung.

munnyambe, ono dizero. Solar ejja kutwalibwa ekitonde Solar ky’atamanyi ani. solar nsaba. Aboluganda, mwegendereze, 2nd si solar, kitonde kirala. Toleka muganda wa Hali kuyingira mu kizimbe ekyo ekyerere. Kiba mutego singa Solar ayogera bw'atyo. bambi sirina budde bungi bwa solar. waliwo okukwata eddoboozi ly’amaanyi g’enjuba mu kisenge kya musisi. tulabe, muganda wange omwagalwa, 𝘴𝘰𝘭𝘢𝘳

Gempa tidak tahu arti dari tulisan ini. Tetapi gempa sedikit memiliki perasaan tidak nyaman dengan tulisan ini.

"Bang gem, ada apa? " solar tiba tiba mengeluarkan suara.

"Hmm? Oh ya solar. Aku sudah dapat bahan nya. Apa bahan bahan nya sudah ada? " tanya gempa menyembunyikan kekhawatiran nya.

"Belum semua. Bang gem bisa keluar belikan? Bawa saja buku itu" solar tersenyum seperti biasanya tetapi gempa merasa itu bukan senyuman tulus.

Setelah nya gempa keluar untuk membeli bahan bahan itu.
Rumah telah kosong. Semuanya telah pergi untuk bertugas. Perasaan gempa menjadi lebih parah karena teringat Halilintar.

Gempa lalu teringat tulisan bahasa asing itu. Gempa memutuskan untuk pergi mentransletkan nya terlebih dahulu.

Setelah membaca arti dari tulisan itu. Gempa sangat terkejut.

"Tidak mungkin... "

Gempa berlari ke kanir polisi tempat duri dan blaze mencari informasi

"DURI!! BLAZE!! "

Duri dan blaze berjalan ke arah gempa menanyakan ada apa.

Gempa menunjukkan tulisan di buku solar.

bantu saya, ini solar. Solar akan diambil alih oleh makhluk yang Solar tidak tahu siapa. tolong tenaga surya. Saudaraku, berhati-hatilah, yang ke-2 bukanlah matahari, melainkan makhluk lain. Jangan biarkan saudara laki-laki Hali masuk ke gedung kosong itu. Jebakan jika Solar berkata demikian. maaf aku tidak punya banyak waktu untuk solar. ada rekaman gema matahari di ruang gempa. lihat, saudaraku sayang, solar

Setelah membaca tulisan itu. Blaze cepat cepat menghubungi Ice.

"Komunikasi disana buruk!! " blaze sungguh panik sekarang.

Gempa sekarang panik sambil di tenangkan oleh Duri.

"Kuharap mereka tidak kenapa napa" Gempa memohon

Sekarang duri, blaze dan gempa sudah berada di depan rumah mereka. Terdapat solar di dalam rumah menunggu gempa yang terlalu lama

"Ah kau balik. Eh kenapa duri dan blaze ada disini? " solar bertanha seperti tidak mengetahui apa apa.

"Siapa kau! " duri langsung berteriak

"Maksud mu apa Bang? " solar berlagak tidak mengetahui apa apa.

"Dimana solar!!! Kau apakan dia!! " blaze menodongkan pistol ke depan.

Solar terdiam lalu tertawa.

"Hahahahha!!!! Ketahuan! " solar mwnjentikkan jari lalu muncul asap menunjukkan 𝟖𝟓𝟗 atau kloning nya.

"AAAAAAA!! ""

Sisi lain.

"Komunikasi kita buruk" Taufan menutup ponsel nya.

"Biarkan saja , apa kita tetap harus masuk? " halilintar bertanya sambil menatap gedung tua itu.

"Aku merasa sesuatu tidak baik disini" Ice berubah menjadi serius.

"Aku juga" Taufan menyahut.

Akhirnya Ice Taufan dan halilintar memasuki gedung tua itu.

"Berantakan! " Ice menutup hidung nya.

Saat berjalan Halilintar merasakan tubuh nya melemah seperti ada tarikan.

Halilintar terjatuh dengan Ice yang menahan nya.

"Bang hali... " Ice mulai khawatir

Taufan berjalan ke arah mereka dari depan.

"Tunggu bang... Sejak kapan kau kesana? " Ice bertanya pada Taufan dengan kebingungan

"Sejak tadi. Ayo cepat"

Ice berjalan sambil menggendong Halilintar dengan rasa ragu.

Sebuah bongkahan baru besar. Terlihat di belakang nya. Tubuh Taufan yang pingsan dengan kepala yang berdarah.

Sisi lain

Rumah itu telah hening tidak ada suara, hanya suara tapakan kaki 𝟖𝟓𝟗 yang membawa pisau di tangan nya.

Terlihat blaze yang sudah pingsan di tangga dengan luka yang cukup banyak.

Gempa di seret oleh 𝟖𝟓𝟗 di tangan kanan. Sedangkan Duri mundur kebelakang dengan ketakutan, air mata mulai menyesal dari mata nya.

"Jangan! Jangan sakiti saudara ku! Kembalikan solar!! " duri berteriak.

'𝐈𝐤𝐮𝐭𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐨𝐥𝐚𝐫 𝐝𝐢 sana' 𝟖𝟓𝟗 memukul Duri dan menghempaskan Gempa sehingga gempa menabrak meja makan.

Duri telah menghilang.

'𝐇𝐚𝐥𝐢𝐥𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫... 𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐤𝐚𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 ku'...

Di sisi lain.

Duri terbangun karena ada seseorang yang menggoyang kan tubuh nya.

Saat membuka mata terlihat ruangan putih kosong. Dan seseorang yang duduk di depan nya.

"Bang duri!! Kau bangun" suara solar.

Duri langsung duduk sedikit mundur.
"Kau! Dimana solar!! " duri berteriak lagi.

"Ini aku solar. Kau ikut ke dimensi ruang putih ini"

Duri langsung memeluk solar sambil menangis.

"Solar!! Bang gem dan bang laze di pukul habis habisan dengan makhluk itu. Bang Ice Taufan dan halilintar kehilangan komunikasi.!! Kami terlambat membaca buku mu"

"Mereka telah pergi ke perangkap makhluk itu! "

_________________________________________
Episode 8 selesai

Ini pendek karena hanya sampai sini ku pikirkan. Selanjutnya hanya terlibat Ice, Taufan dan halilintar.
Mungkin aku tetap beri sudut pandang solar dan duri atau bahkan Blaze dan gempa.
Tungguin episode selanjutnya ya

its not my fault... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang