™ Kiss me.

151 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Mereka sudah sampai di cafe shop milik Zien yang sedang di penuhi oleh beberapa pelanggan, Zien memang memiliki beberapa cabang cafe shop di jakarta , jadi jangan heran kenapa dia di juluki star boy , uang nya aja ngalir terus. Bulan baru aja memasuki area cafe shop vintage milik calon suami nya itu, kalo jadi sih xixixi "Ini punya kamu?" tanya Bulan setelah meliht - lihat isi cafe nya dengan seksama , Zien melepas helm nya lalu menaruh di rak helm staff "iya, punya aku, kenapa?" Zien bertanya balik, Bulan menggeleng pelan. Bulan seperti nya pernah ke sini dengan Edgar.

Edgar bilang, cafe shop ini punya atasan nya saat kerja... Apakah Zien adalah atasan Edgar? Entah lah Bulan tak mau menambah beban pikiran nya. Cukup tugas dari dosen, yang membuat kepala nya mau meledak.

Zien tersenyum tipis, gemas sama raut wajah nya Bulan "Pesan aja ya? Aku mau ke dalam dulu" ucap Zien, setelah memastikan Bulan duduk di salah satu meja yang ada di sana, Bulan pun mengangguk pelan. Tak lama kemudian Adhel dan Shalina datang "Bul, Zee mana?" tanya Shalina, Bulan mendongakkan kepala nya "ke dalam katanya" Bulan menunjuk pintu yang bertuliskan, Staff only.

Adhel melihat ke arah tunjuk Bulan, kemudian dia mengangguk singkat "Ohh" Adhel duduk di samping Shalina, sementara gadis itu cuma diem aja dari tadi "perasaan meja ini terus yang kita dudukin tiap kemari?" Shalina menatap Adhel, kemudian dia menatap sekitar juga "hm? Ini kan emang meja khusus kita aja... Makanya posisi nya rada pojok" Jawab Adhel, sembari melepas jaket kulit nya "ohhh, gitu..."

"Yow! Awel in the building!"

Sapa Awel, di ikuti oleh Intan di belakang mereka. Sontak Adhel langsung  ge ceng cengin mereka berdua "cie" Adhel menyenggol lengan Awel, sedangkan yang di senggol langsung masang wajah garang "diem deh lo! Jangan nge rusak image" Intan terkekeh geli ketika tanpa sengaja mendengar pembicaraan kedua adik tingkat nya itu , tak lama kemudian Zien keluar dengan dua buah botol di tangan nya.

"BEJIR" Kaget Adhel, ia langsung melempar jaket nya dan di tangkap oleh Zien. Secepat mungkin Zien menutupi botol itu, kalau tidak Shalina akan marah besar pada Adhel. Emang ada gila - gila nya, udah tau ada pacar, malah nekat banget "lo nekat banget bangsat" umpat Adhel, dengan kesal, sedikit berbisik agar ketiga wanita di depan nya ini tak mendengar.

"Ya kenapa? Kan lo yang minta tadi njing. Malah nyalahin gue" Zien menyembunyikan botol itu di bawah meja, dengan pelan - pelan "kalian udah mesan?" Awel mengalihkan pembicaraan, karena dia tau kalo di balik jaket nya Adhel ada dua buah botol yang ga boleh di lihat sama ciwi - ciwi itu "eh? Oh iya belum.... Kalian mau apa? Biar aku aja yang nulis pesanan nya" tawar Shalina, mereka pun memesan, sedangkan Adhel dan Zien terus berseteru dengan masalah botol bir yang ada di bawah meja mereka sekarang.

"Lo yakin?"

"Kan lo yang ngajak bangsat!" umpat kesal Zien, mendengus kesal karena Adhel "udah rame aja nih, sori ya kita telat" tiba tiba Olian, Mirza, Luis dan Givta datang "Woi, kita pisah meja aja ya? Si goblog ini malah ngajak minum" bisik Awel pada Olian, Olian menatap Adhel dengan tatapan tak percaya "goblog banget emang dongkrak satu ini, yaudah ayo" mereka pun mulai pindah satu persatu, dan untung nya para gadis itu tidak ada yang ngeh.

My Fience is a Star boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang