Ternyata Bulan benar - benar datang kesana, dia datang dengan gaya baju andalan nya seperti satu tahun yang lalu. Cardigan hitam, serta celana jeans. Jangan lupakan bra Calvin Klien nya, yang membuat teman - teman nya langsung menyadari kalau yang tengah mendekati meja mereka adalah Megan Shafa Rembulan "guys itu Bulan bukan sihh? aaa Bulan hilang setahun kok jadi gemoy gitu?" komentar Irene, karena Bulan yang terlihat agak gemukan di matanya.
"dari jauh kali itu, de" asumsi Intan, gak lama kemudian Bulan melambaikan tangan nya ke arah meja mereka. Zien langsung membeku, dia terkejut ketika melihat Bulan yang sedang mendekati meja mereka. Bulan awal nya ga sadar kalau Zien sedang menatap nya, karena dia lebih fokus ke Shalina, Intan dan Irene "Bulannn" dengan penuh semangat, Irene bangkit dan memeluk Bulan yang baru saja sampai itu "kangen banget tau..." keluh Irene.
"hueee aku juga kangen banget sama kaliannn" balas Bulan dia tak kalah erat memeluk Irene, saat itu Intan dan Shalina juga ikutan memeluk dirinya yang baru saja sampai. Perlahan pelukan mereka melonggar "kesini sama siapa, bul? di anter Edgar?" pancing Awel, Bulan menoleh ke arah nya "engga, Edgar ada kerjaan jadinya di anter sama temen nya" jawab Bulan, dia melihat ke sekitar meja, dan akhirnya tatapan nya bertemu dengan Zien yang juga sedang menatap nya saat itu.
"happy graduate, congrats buat cumlaude nya"
Zien tersenyum, dia mengangguk pelan "thank you, cepet nyusul ya" timpal Zien, Bulan membalas senyuman nya Zien "iya... segera." mendadak se isi meja jadi fokus ke Bulan dan Zien, yang akhirnya bertemu lagi setelah satu tahun kurang lebih tak bertemu. Meja itu jadi ikutan awkward, karena Zien dan Bulan yang malah sibuk saling tatap - tatapan "ee guys, lanjut makan yu? nanti nasi nya kedinginan" ajak Awel, sambil menatap Zien dan Bulan secara bergantian. Dan hal itu berhasil, membuat se isi meja jadi hangat lagi.
Setelah makan - makan dan foto - foto bersama Bulan yang baru dateng, mereka pada sibuk sama dunia nya sendiri. Sedangkan Zien sama Bulan cuma diem - dieman diantara orang - orang yang lagi pada ngebucin "apa kabar?" tanya Zien, sambil memainkan ponsel nya di bawah meja. Bulan mengangkat kepala nya, dan menatap Zien "baik... how about you? masih maraton One Piece?" tanya Bulan, membuat satu ujung bibir Zien naik ke atas.
Zien mengangkat kepala nya, dan menatap Bulan "masih, kamu sendiri?" tanya Zien, dia menaruh ponsel nya di atas meja "udah jarang... sekarang lebih sering bantuin Edgar kerja" jawab Bulan terdengar agak lesu , Zien mengerutkan kening nya. Bisa - bisa nya bidadari yang bentukan nya kaya Bulan di suruh kerja "kerja? Edgar kerja dimana sekarang?" tanya Zien bingung, kesempatan emas untuk nya agar tau apa pekerjaan pria brengsek itu sekarang. Bulan menatap Zien, dia kemudian tersenyum tipis.
"kerja nya ga setara sama kamu, kok"
Kening Zien berkerut saat mendengar nya, lantas, nikmat mana lagi yang Bulan dustakan selama ini? Dia sudah mendapatkan hati Raden Zien Natio, si Star Boy yang tajir melintir duit nya ga abis - abis, heran. Eh Bulan malah lebih milih Edgar, yang dia sendiri mengakui kalau pekerjaan pacar nya sekarang ga setara sama pekerjaan nya Zien, yang bahkan udah lulus kuliah dengan nilai cumlaude.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fience is a Star boy
FanficMegan Shafa Rembulan, seorang gadis cantik yang sering di sebut - sebut sebagai jelmaan bidadari yang turun dari surga. Karena dia selalu berhasil memikat orang - orang yang melihat nya dengan paras cantik yang dia miliki. Apalagi ketika Bulan terse...