Matahari mulai menyinari kamar Zien siang itu, Bulan tampak sedang berbincang santai dengan para pembantu di bawah. Sedangkan Zien masih tertidur pulas sembari memeluk guling, Zien mengira itu adalah Bulan. Kedua nya mendapat jam pagi, jadi sekarang sudah terlepas dari kegiatan kampus.
"Nghh, bul...."
Zien membuka lebar matanya, terkejut karena dia merasakan kalau di sebelah nya kosong, mencari keberadaan Bulan. Zien bangkit dari ranjang nya dia berfikir kalau Bulan pasti lagi di bawah sama pembantu nya, lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka nya.
Setelah itu ia pun turun , di lihat nya Bukan yang tengah duduk di sofa sembari menonton televisi. Zien dengan segera turun dengan bersemangat, meskipun muka nya cemberut gitu "Bul..." gadis pemilik nama tersebut langsung menoleh, senyuman tercetak jelas di wajah nya ketika melihat wajah badmood Zien "kenapaa? Maaf ya aku tinggalin kamu lagi" Zien mendekati Bulan lalu duduk di samping nya, masih dengan wajah cemberut.
"kata bunda , ada acara keluarga... Kamu mau ikut?" Zien tampak berfikir, mendadak dia lupa sama wajah cemberut nya tadi. Bulan menyadari perbedaan raut wajah Zien, dia merasa gemas melihat nya "mau lah, biar keluarga besar kamu tau kalo aku itu calon kamu" Zien menaik turun kan alis nya.
Bulan terkekeh geli, dia memutar badan nya ke arah Zien "yaudah sana mandi, pake baju yang bagus" Zien tertegun sejenak, terkejut karena paras Bulan yang keliatan cakep banget saat itu, ga ngotak "emang keluarga besar kamu ga tau kita di jodohin?" tanya Zien, Bulan menggeleng "kan yang tau cuma kita kita aja" Zien ber oh ria lalu ia membalikan badan nya menghadap ke arah Bukan, ia mengambil tangan gadis itu. Terdapat cincin yang mereka beli kemarin di jari manis nya.
"Kita ga usah pacaran lagi ya? Langsung bilang aku tunangan mu"
Bulan terkekeh lalu mengusap pipi Zien, dan sang empu memejamkan matanya "iya , kita tunangan seminggu lagi kan??" Zien mengangguk kencang, sebagai jawaban atas pertanyaan dari Bulan "yaudah, sana mandi" Zien langsung bangkit dan mencium pipi Bulan lalu berlari naik ke kamar nya, Bulan hanya bisa tersenyum salah tingkah karna kelakuan Tunangan nya.
Setelah Zien selesai dengan acara mandi nya, pakaian nya biasa saja. ia hanya memakai kemeja lengan pendek berwarna putih dan celana hitam. Sedangkan Bulan, memakai baju crop top berwarna putih dan celana jeans berwarna hitam.
Mereka pun bergegas ke kediaman keluarga besar Bulan, sebelum nya Zien juga sudah mengabari kedua orang tua nya tentang acara ini, tapi mereka bilang sedang ada urusan jadi tidak bisa menghadiri acara keluarga tersebut.
"Katanya kita bakal jalan jalan ya?" tanya Zien, setelah turun dari mobil Lamborghini nya "hm? Iya, tapi naik mobil lain... Kita naik mobil sepupu ku aja" Bulan menarik tangan Zien untuk di gandeng, sebelum mereka masuk ke dalam "kenapa ga naik mobil kita aja?" tanya Zien bingung, dia menunjuk mobil nya "kan kita pergi nya rombongan, emang mobil kamu cukup? Bangku nya aja cuma dua. Gimana sih" Zien menggaruk tengkuk nya "yaudah deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fience is a Star boy
FanfictionMegan Shafa Rembulan, seorang gadis cantik yang sering di sebut - sebut sebagai jelmaan bidadari yang turun dari surga. Karena dia selalu berhasil memikat orang - orang yang melihat nya dengan paras cantik yang dia miliki. Apalagi ketika Bulan terse...