***
Author's POV.ㅤ
ㅤㅤ
ㅤ
ㅤㅤ
ㅤ
ㅤ
......
Tapi ku berada di lampu merah~
......ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Kuharap, kau sabar untuk menunggu aku~ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤㅤ
......
Di sana~
.....
ㅤㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
"Aduh, segala kuas satu-satunya patah lagi." Ucap seorang gadis berparas cantik yang sedang melakukan kegiatan melukis pada jam 10 malam di kamar miliknya. Memakai t-shirt putih yang dinodai oleh cat, dan celana pendek hitam, pakaian yang pasti gadis itu pakai saat melukis.Oline Macario Vanisa, ya, nama gadis itu Oline, melukis tentu saja merupakan hobby nya, dia memang menyukai melukis sejak kecil, padahal didalam keluarga besarnya, tidak ada satupun yang menyukai melukis.
Tanpa berpikir lama, dia langsung mengambil kunci mobil dan jaket hitamnya, tak lupa juga topi untuk menutupi kepalanya. Walaupun malam hari, Oline memang suka untuk memakai topi.
"Mau kemana, lin?" tanya seseorang setelah Oline keluar dari kamar dan melewati. Yap, itu adalah papa Oline, yaitu Oniel.
"Gaperlu tau, pah, sebentar doang."
Oline berjalan menuju garasi dan segera menyalakan mesin mobil kesayangannya itu. Mobil mewahnya bernama Serana, jangan salah, mobil Oline bermerek Toyota dan bertipe Supra Mk4, pemberian dari papanya saat dia berulang tahun ke-14.
-(memang orang kaya, ga heran lagi wkwk)
Dengan kecepatan 85km/jam, Oline sampai di toko lukis yang dikelola oleh sahabatnya, yaitu Jacklynn Trishalaska, toko itu memang buka sampai malam hari. Karena itu, biasanya jika Oline berbelanja disana, dia akan mendapat diskon yang tidak banyak dan tidak sedikit.
Oline sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, dia membeli 5 kuas, 3 cat, dan 9 kanvas baru.
"Bos kalian dimana? tumben ga keliatan." tanya Oline kepada dua kasir yang bertugas disana.
"Sejak tadi pagi belum kesini, kak Oline."
"Kalian kok tahan kerja sama bos gajelas?"
"Ya gimana lagi kak, namanya kerja."
Oline berjalan menuju mobil dan bergegas untuk pulang. Karena jam di mobil Oline sudah menunjukkan pukul setengah 11 malam, dan besok adalah hari Senin, hari yang sangat Oline benci. Mengingat besok adalah hari Senin, dan hari pertamanya untuk masuk di SMA Andromeda, Oline langsung mengendarai mobilnya untuk menuju ke rumah.
Disaat Oline berhenti di Lampu merah sekitar Jalan Sudirman dan ingin melaju karena sudah berganti warna menjadi hijau,
ㅤ
ㅤㅤ
Dak!ㅤ
ㅤㅤ
ㅤ
"ANJING, MOBIL GUE!"Untung saja, Oline langsung terfokus pada plat nomor pengendara motor yang langsung melaju itu.
ㅤ
"Vespa putih, B 1748 CVE."
ㅤ
Setelah itu, Oline turun dari mobilnya untuk melihat kondisi lecet pada mobil kesayangannya."BANGSAT, WALAUPUN KECIL, GUE CARI LO SAMPAI KETEMU!"
Emosi Oline seketika memuncak, memang Oline ini orang yang emosian. Dia memasuki mobil kemudian menancapkan gasnya, tak perduli lampu lalu lintas dan kecepatannya sekarang. Tebak saja, kecepatan mobil Oline sudah mencapai 105km/jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lampu Merah (Orine)
Fanfiction- Oline Macario Vanisa, siswi pindahan yang bertemu Catherina Vandesca Natio pada hari pertamanya bersekolah di Jakarta, ia tidak mengetahui perjalanan hidupnya akan berubah sangat drastis sejak bertemu perempuan yang tak pernah ia pikirkan akan had...