06. Pertemuan Kedua

5.7K 214 2
                                    

Sekolah di hebohkan oleh kedatangan seorang lelaki, yang di iming-imingkan adalah keponakan pemilik sekolah, tapi yang paling bikin heboh selain tampan adalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekolah di hebohkan oleh kedatangan seorang lelaki, yang di iming-imingkan adalah keponakan pemilik sekolah, tapi yang paling bikin heboh selain tampan adalah... Orang itu adalah Fathar. Si Gus yang di jodohkan dengan Aleya.

Aleya mendengus kasar melihat kehadiran Fathar di sekolahnya, ia kehilangan moodnya, ia tidak suka jika banyak yang memuji calon suaminya. Apalagi perempuan. Ehhh....

Aleya heran sendiri, kenapa ia peduli dengan lelaki itu? Bukannya ia belum mempunyai rasa pada lelaki itu? Buat apa ia cemburu dengan para cewek yang memuji lelaki yang adalah calon suaminya sendiri.

Aleya berjalan menuju kantin menyusul ketiga sahabatnya yang sudah pergi duluan. Karena tadi setelah bel istirahat berbunyi, guru meminta tolong padanya. jadi ia menyuruh sahabatnya untuk ke kantin duluan.

"Pesanannya belum Dateng?" tanya Aleya sambil duduk di hadapan Fanya dan Lia.

"Belum, soalnya baru di pesen" jawab Lia.

"Fani mana?" Tanya Aleya saat mengetahui sahabatnya itu tak ada.

"Lagi ke toilet dia" jawab Fanya.

Dari kejauhan tampak seorang gadis sedang berlari, wajahnya tampak sangat sumringah. Dia adalah Fani.

"GUYSS!" Ucapnya sedikit teriak sambil menggebrak meja, dan itu berhasil membuat tiga sahabatnya terkejut, dan dengan santainya dia duduk di samping Aleya.

"Lo ngapain teriak-teriak sih?" Tanya Aleya.

Fani cengengesan "kalian udah liat belum keponakan Yayasan sekolah?" Tanya Fani berbinar.

"Belum"

"Udah"

Hanya Aleya yang menjawab sudah, sedangkan Lia dan Fanya menjawab belum.

"Pasti kalian berdua bakal terkejut dan seneng kayak gue, waktu tau siapa cowok itu" ucap Fani menunjuk ke arah Lia dan Fanya bergantian.

"Siapa?" Tanya Fanya dan Lia berbarengan dengan rasa penuh penasaran

"Kak Athar dong!" Ucap Fani sambil salting sendiri.

Fanya dan Lia bungkam sebentar, mencoba mencerna ucapan Fani barusan. Mendadak otak mereka jadi Loading sangat lama, dengan wajah terkejut, Fanya dan Lia saling pandang dan berteriak histeris sambil berpelukan. Terlihat lebay di mata Aleya.

"Kak A- Athar yang pendakwah muda itu?!" Tanya Fanya heboh untuk memastikan.

"Kak Athar yang kita idam-idamkan itu?!" Tanya Lia pula.

Fani menjawab dengan anggukan antusias, tidak lupa dengan senyumannya, begitu pula dengan Fanya dan Fani, mereka kembali memekik heboh.

"Gue harus liat sih ini nanti. Kapan lagi kan ketemu idola" celetuk Fanya sambil menangkup pipinya sendiri, merasa ini adalah mimpi.

Gus Alfathar (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang