Atas bantuan istri pertama Madara, Kaguya berhasil melarikan diri ke kerajaan Suna yang dipimpin oleh Kazekage.
"Kaguya, putri Kaisar Jun." Demikian dia mengenalkan diri. "Adik perempuan Permaisuri Murasaki."
Dengan demikian, Kazekage yang memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan Mikazuki menerima Kaguya dan menawarkan bantuan. Tentu saja dengan imbalan yang tidak main-main. Kazekage tahu benar bahwa Kaguya adalah satu-satunya kerabat Permaisuri Mikazuki. Wanita bangsawan itu sudah barang tentu memberikan apa pun demi Kaguya. Maka dengan lihai dia meminta sebuah tanah di wilayah Mikazuki ketika sepuluh hari kemudian raja dan ratu Mikazuki tersebut mengunjungi Suna.
"Aku yakin suamiku akan memberikan yang kau minta, Kazekage. Tapi, dengan ini hubungan diplomasi kita pun berakhir." Permaisuri berkata angkuh.
"Apakah Yang Mulia Tsukiyoshi berada dalam pengaruh seorang wanita?" Kazekage menyindir.
Mendengar hal itu, beberapa hulubalang kerajaan Suna tertawa, tak sedikit yang sampai terbahak-bahak.
"Sepertinya Maharaja Mikazuki tidak bisa menentukan sikap." Menteri Kerajaan Suna menambahi.
Tsukiyoshi dengan wajah teramat tenang dan senyuman di wajahnya, mengangguk. "Dalam pengaruh wanita ... kurasa itu lebih baik daripada dalam pengaruh ketamakan, Raja Kazekage."
Kazekage menepuk pahanya, lantas berdiri dengan jumawa. "Itulah perbedaan antara lelaki dan jantina¹."
"Kembalikan Permaisuri Kaguya kepada kami, atau pasukan Hyuuga akan bersatu dengan pasukanku untuk membumihanguskan wilayah kalian yang kecil ini." Maharaja Mikazuki berkata halus, tetapi jelas sekali kalimatnya adalah sebuah ancaman.
Ancaman lembut dari Tsukiyoshi membuat Kazekage sedikit gemetar. Dia lupa bahwa Kaguya bukan hanya berkerabat dengan Mikazuki, tetapi juga Hyuuga.
"Aku rasa, Madara juga akan senang memangsamu, Kazekage."
Kalimat yang ditambahkan oleh Permaisuri Mikazuki menambah ketakutan di hati Kazekage, hingga membuat dahinya mengeluarkan keringat.
"Pilihannya hanya ada dua, Raja." Tsukiyoshi berdiri. "Kembalikan Kaguya tanpa syarat atau kau dalam masalah serius. Bukan hal sulit untuk membuatmu menjadi tertuduh atas penculikan Kaguya."
Pada akhirnya perdebatan itu dimenangkan oleh pihak Tsukiyoshi. Mereka membawa Kaguya pulang ke Hyuuga untuk dikembalikan kepada Hiashi.
Ketika mendengar semua kisah yang dituturkan oleh Kaguya, Hiashi menjadi berang. Hampir-hampir dia memerintahkan pasukannya untuk menyerbu Ardhatsuki. Namun, kakak perempuan Kaguya melarang, sebab istana itu adalah istana ayah mereka. Kenangan di sana begitu berharga baginya.
"Lantas, apa aku harus diam saja, Kakak Ipar? Sebagai seorang suami, aku tidak bisa menerima. Sebagai ayah, aku merasa dendam. Sebagai lelaki, harga diriku diinjak-injak!"
"Madara memiliki sekutu. Dia adalah putra Uchiha. Memiliki istri seorang Uchiha, Uzumaki dan Senju. Istri pertamanya adalah seorang Yamanaka. Mereka adalah klan berpengaruh. Tidak hanya kekuatan, tetapi kecerdasan pun dibutuhkan." Murasaki berkata tajam.
"Bukan maksud permaisuriku mengatakan engkau tidak cerdas, Raja. Akan tetapi, kita butuh sekutu yang sama kuatnya. Lagi pula, kita Ootsutsuki dan Hyuuga dilarang berperang besar-besaran dengan Uchiha karena berasal dari moyang yang sama." Tsukiyoshi tidak mau istrinya dikira sedang merendahkan, menjelaskan dengan segera.
"Lantas, menurut Anda ... bagaimana solusinya, Maharaja?"
"Lahirkan dulu anak!" Tsukiyoshi berkata tegas. "Putraku harus lahir untuk meneruskan perdamaian dunia. Tradisi yang tidak mengharuskan kita berperang dengan kerabat, meskipun salah satunya berbuat kerusakan, gerusan pertama akan aku lakukan, tepat setelah putra Murasaki lahir ke dunia."
KAMU SEDANG MEMBACA
{天理} Tenri: Heaven's Rule
Fiksi PenggemarPerang dingin antara UCHIHA dan OOTSUTSUKI dipicu oleh kejahatan MADARA di masa lalu. Dia melanggar norma dan melakukan perjanjian dengan para yasha untuk memburu OOTSUTSUKI TONERI karena ketakutannya kepada kutukan Kaguya. Kenyataannya, beberapa pe...