prolog

5.7K 340 7
                                    

Derap langkah kecil menemani iringan suara gitar di tengah padatnya kendaraan, lampu merah menandakan waktu bagi sang bocah untuk bisa mengumpulkan rejeki demi mengisi perut di hari ini, dengan berbekal kaleng dan suara yang merupakan anugrah dari tuhan, kaki mungil itu menapak mantap menembus deretan mobil yang sedang berhenti menunggu perubahan tanda lalu lintas itu

Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi emak
Selamat pagi abah
Mentari hari ini
Berseri indah
Terima kasih emak
Terima kasih abah
Untuk tampil perkasa
Bagi kami putra putri yang siap berbakti
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga

"Permisi pak" ucap IChan mengetuk pelan kaca mobil

Perlahan kaca mobil mewah itu diturunkan menampakkan sosok pria tampan dengan setelan jas lengkap

"Ini...." Ucapnya memberikan uang bernilai 100 ribu pada Ichan

"Ini kebanyakan pak" ucap Ichan mengembalikan uang tersebut

"Nggak papa buat kamu makan" ucap pria itu

"Baik terimakasih pak" ucap Ichan tersenyum manis lalu berlalu melanjutkan mengamennya

"Tepikan mobilnya" ujar pria tadi pada sang supir

Sang supir hanya mengangguk patuh dan menjalankan tugas sang majikan

Dari kejauhan Pria tadi mengamati ichan yang sibuk menghitung uang dari kejauhan, hingga tiba-tiba segerombolan anak-anak yang lebih tua datang dan merampas uang milik ichan, anak itu hanya bisa menangis saat dirinya dipukul dan tersungkur

Melihat itu pria tadi langsung turun dari mobilnya dan mendekati Ichan yang masih dalam posisi tersungkur

"Kamu nggak papa?" Tanya pria itu

"Om baik...." Ucap Ichan beriringan dengan hilangnya kesadaran anak berusia 7 tahun itu.

"Ke rumah sakit sekarang" ucap pria itu setelah memasuki mobil mewahnya dengan Ichan di gendongannya

Hospital....

"Dokter cepat tangani dia!" Perintah pria tersebut pada para dokter disana, tidak mengherankan mereka mematuhi perintah itu sebab pria tersebut merupakan pemilik rumah sakit ini.

"Bang!" Panggil seseorang membuat pria yang tadinya menatap ruangan itu berbalik

"Wonu" balasnya

"Bang Sean sedang apa disini?" Tanya sang adik yang lengkap dengan pakaian dokternya

"Ichan luka, dia ada didalam" balasnya

"Ichan? Jangan bilang itu chani kita yang abang pantau beberapa hari belakangan ini?" Tanya wonu khawatir

"Iya dia benar adik kita wonuya" ujar Sean sambil menyerahkan surat hasil tes DNA

"Uri aegi" ujar Wonu kala ia membaca surat tersebut

chan worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang