Woozi berjalan dengan senyum mengembang di koridor rumah sakit itu, ia melangkahkan kakinya pada sebuah ruangan rawat dengan beberapa bawaan ditangannya
"Pagi..." Sapa woozi begitu memasuki ruangan itu
Ia dapat melihat adiknya yang disuapi makan oleh sang sulung, sementara kedua saudaranya yang lain sudah lengkap dengan pakaian rapi mereka
"Udah, minum dulu dek" ucap si sulung membantu Chan meminum airnya setelahnya ia membersihkan wajah sang adik dan menaruh mangkuk kotor itu di meja
"Ji, nitip Chan yah obatnya nanti minum setengah jam lagi, terus tadi Han udah ngupasin buah untuk adek udah masak juga buat lu sama Nu, Ouh iya susu adek juga udah ditakar ama shua tinggal seduh aja nanti tau kan yah?" Jelas cheol panjang lebar yang diakhiri dengan pertanyaan
"Udah bang uji pasti ngerti" Han yang mendengar mereka sejak tadi kini protes sebab si sulung itu terlalu meremehkan jihoon untuk hal semacam ini
"Kan cuman mastiin" balas Cheol
Uji tertawa mendengar penuturan si sulung
"Iya bang, mas gue ngerti kok! udah pergi sana pada telat nanti" titah woozi
"Nitip adek yah ji, hati-hati kalau ada apa-apa kabarin mas aja, hari ini juga nggak terlalu sibuk kok" papar shua
"Iya mas" balasnya
"Adek mas shua yang ganteng mau pergi kerja dulu, adek nanti mau dibawain apa?" Tanya shua mencium pucuk kepala si bungsu
"Ndk mau apa-apa mas, yang penting mas cepat pulang" jawabnya dengan senyum manis sambil mencium pipi shua
"Okey nanti pulang, mas beliin adek mainan" ucapnya tersenyum sambil mengelus lembut rambut si kecil
Kedua sulung yang melihat itu tak mau kalah tentunya, mereka turut berpamitan pada sibungsu dan menjanjikan akan membawakan sesuatu saat pulang nanti tak lupa meminta kacupan pagi yang akan menyemangati mereka selama bekerja seharian
Setelah ketiganya pergi woozi mendekati sang adik dan mengeluarkan paperback yang tadi di bawanya
"Coba lihat Abang bawain sesuatu buat adek" ucapnya menyerahkan paperback itu pada Chan
"Wah ini apa bang ji?" Tanya Chan penasaran
"Ayo buka" balas woozi semangat
Chan membukanya dan menemukan sebuah mainan musik .
"Ini harus di rakit, tapi karena adek masih sakit nggak usah di pasang kursi sama kaki mejannya yah" jelas woozi
"Chan sukakan?" Tanyanya kembali karena sang adik belum merespon
"Suka-suka! bang ji pasti ini mahal yah?" ucap Chan yang masih kagum dengan mainannya
"Nggak kok, malahan murah banget ini" sanggah woozi
Tak salahkan jika ia mengatakan mainan tersebut murah? Sebab hadiah dari saudaranya yang lain jauh lebih mahal dari ini
KAMU SEDANG MEMBACA
chan world
Randomhanya mengisahkan kehidupan anak bungsu keluarga Choi yang baru ditemukan setelah menghilang sejak kecil, bagaimana Chan akan beradaptasi dengan keluarga dan ke 12 abangnya?