si kecil yang dewasa

2.4K 139 4
                                    

Chan menatap ketiga sulung yang kini menjaganya di ruang rawat, ada mas shua yang sibuk mencari referensi kartun anak yang mendidik dan berbahasa inggris, ada mas Han yang sibuk membuat masakan untuk ketiganya makan, dan ada Abang yang baru saja kembali dari bertemu dokter dan kini sibuk mengurus obat miliknya

"Abang, mas Ndak capek" tanya si bungsu yang sibuk dengan buku mewarnainya

Ketiga sulung itu kompak menatap ke arah sang adik

"Adek kenapa sayang?" Tanya mas Han yang sudah menyelesaikan acara masaknya

Abang yang juga selesai dengan obat Chan juga ikut mendekat, begitupun mas shua yang meletakkan handphonenya

"Ndak, Chan cuma nanya pasti mas sama Abang capek dari kerja tapi sekarang malah sibuk urus Chan" ucap si bungsu

Ketiga sulung itu berpandangan, sedikit kaget dengan ucapan adiknya

"Maaf Chan malah bikin repot mas dan Abang" lirih Chan menunduk, pensil warnanya ia taruh dan menatap ketiga kakaknya dengan mata yang berkaca-kaca

"Adek, hei udah tugas Abang buat jagain adek lagian yah Abang juga nggak capek tuh" ucap Abang lembut

"Mas kan Tadi udah bilang kalau adek itu adek mas yang paling anteng jadi mas nggak pernah ngerasa repot" balas mas Han sambil mengusap lembut tangan kecil Chan

"Adek, mas itu sayang banget sama adek jadi nggak mungkin mas merasa direpotkan" kini si lembut shua yang mengelus punggung sang adik

"Tapi tadi adek nakal, Ndak dengar bang Oci dan ganggu kerjaan mas shua" lirih Chan anak itu mulai terisak membuat ketiganya kaget

"Kenapa nangis, adek nggak nakal loh wajar kalau adek cari masnya, dan tadi juga kerjaan masnya udah selesai" ucap Abang menenangkan

"Adek merasa bersalah yah?" Ucap shua menghapus air mata di pipi mungil itu

Han mengangguk kecil sebagai jawaban

"Adek sayang, kalau misal adek butuh mas, Abang atau kakak adek boleh banget loh manggil kita, malahan mas sedih karena kita udah ngelewatin masa kecil adek" kini mas Han menjelaskan sambil membawa si bungsu ke pangkuannya

"Ndak perlu sedih mas, kata Bu ina kita itu harus sabar dan berterima kasih sama tuhan karena masih bisa hidup, Chan juga terimakasih banyak-banyak sama tuhan karena bisa ketemu Abang, mas dan kakak yang masih sayang sama Chan." Ucapnya membuat ketiga sulung itu tersenyum simpul

"Dulu Chan ndk punya keluarga, tapi sekarang tuhan kasih Chan banyak banget kakak, Abang dan mas tuhan sayang Chan tuhan kabulin doa Chan"  ucapnya mulai bercerita

"Iya Chan kan anak baik makanya Doanya dikabulkan Tuhan" ucap Abang menangkup pipi Chan

"Abang sama mas kalau capek kerjanya istirahat yah, Chan tau kok kerja itu capeeeeek banget kan Chan udah rasa. Jadi kalau mau ngomong soal capeknya Abang sama mas, bisa ngomong ke Chan, nanti Chan pijitin" tambah si bungsu

"Adek pikiran kamu ini dewasa banget sayang, adek nggak perlu terlalu mikir itu cukup tumbuh dengan baik aja udah bikin mas dan Abang bangga" jelas mas Han pada Chan

"Kalau misal mas sama Abang capek ngomong yah, Chan ndk mau mas dan Abang malah sakit" ujar Chan lembut

"Iya, mas akan bilang Abang juga pasti akan bilang okey, sekarang Chan istirahat! Biar bisa cepat kita pulangnya"
Mas shua mengelus lembut pipi Chan

Chan mengangguk menyetujui tawaran mas shua, ia lalu berbaring dan menarik selimutnya,  Han langsung memberi susu untuk Chan dan shua menyanyikan lagu pengantar tidur, sementara Cheol mengelus pelan kening si bungsu

chan worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang