Pulang sekolah Ira mencari ibunya tak tau kemana tapi sang adik di titipkan kepada Beby sister.
" Mama kemana ya udah jam berapa mana aku lapar lagi makanan gak ada adek juga sama bibi "
Ira pun membersihkan badannya berganti pakaian bermain dengan anak lain pada umumnya, tak berapa lama ia melihat sang ayah pulang dengan pakaian kerja nya .
" Ayah udah pulang aku pulang deh aku mau nanya mama sama aku lapar"
Diperjalanan Ira dengan gembira nya pulang dengan wajah yang tersenyum walaupun menahan lapar tapi ia tetap senyum kerna dia tak ingin ayah nya melihat wajah sedihnya ,itu akan membuat ayah nya marah .
" Ayah ayah "
" Ada apa kamu teriak gak jelas gak liat apa ayah capek pulang kerja "
" Maaaf ayah " dengan suara pelan Ira menjawab tak ingin dapat pukulan dari sang ayah .
" Ada apa "
" Ehh gak jadi ayah iraa jemput adek aja nanti kita makan sama ya yah "
" Ya udah sana cepat ayah biar masak buat kita "
Ira pun langsung pergi berjalan kaki untuk menjemput adiknya walaupun rasanya perut nya cukup lapar , dia hanya tak ingin melihat ayah nya marah dan terkana pukulan lagi ,kerna sebelum pergi sekolah tadi Ira kena cubitan di paha nya oleh sang mama dan itu cukup merasakan sakit nya , dan dia tidak mau menambah luka ditubuhnya lagi .
" Assalamualaikum bibi "
" Waalaikum salam "
" Ohh Ira udah datang "
" Iya bibi mau jemput adek "
" Nak kamu anak hebat jaga adek mu ya jangan lukai dia walaupun nanti dia membantah mu " cicit sang bibi yang tau bahwasanya mama mereka sudah pergi .
" Ha iya bibi " cicit Ira yang Binggung apa yang dimaksud sang bibi kerna umurnya masi cukup muda .
Ira berjalan menuju rumah dengan tubuhnya yang kecil dan mungil mengendong sang adik di tubuhnya .
" Huh lapar banget ya Allah aku harus cepat pulang aku harus sekolah lagi , nanti terlambat kena hukum "
Ira pun berjalan dengan cepat sampai dia tidak melihat dia menyenggol batu dan membuat mereka terjatuh suara tangisan sang adik pun terdengar sang ayah kerna mereka jatuh tidak jauh dari rumah.
" Kenapa bisa jatuh ,dasar anak bodo liat kaki adek mu luka kerna ulah mu ,anak gak berguna masuk kamu "
" Maaf ayah Ira tidak sengaja Ira lapar ayah "
" Banyak alasan kalau lapar makan bukan buat adik kamu terluka bodo "
Ira pun masuk untuk makan ,setelah makan Ira harus bersiap siap untuk pergi sekolah sore kerna dia tak mau terlambat yang ada nanti dia kena hukum kerna selalu terlambat .
" Ayah Ira pergi ya "
" Ya udah sana ini uang jajan kamu "
" Iya ayah makasi "
" Gak perlu makasi ayah juga kerja buat kalian makaya sekolah yang rajin biar ayah gak malu sama sepupu mu yang lain dan capek ayah tu terobati paham kamu "
" Iya ayah"
Ira pun berjalan menuju sekolahnya , lumayan jauh dan Ira harus berjalan dengan cepat kerna dia akan terlambat .
" Huh kok kaki ku sakit ya , huh terkilir ya gimana dong , udah deh tahan kan aja nanti juga sembuh "
Ira berjalan dengan keadaan pincang , sampai disekolah ternyata dia belum terlambat bell masuk baru berbunyi.
" Huh untung aja aku gak terlambat kalau enggak gak tau deh mana kaki sakit lagi "
Guru pun datang ternyata hari ini ada pr dan ira lupa mengerjakan nya kerna pr nya cukup banyak di sekolah paginya .
" Yang gak siap maju kedepan " cicit sang guru .
" Ira kamu kenapa gak siap "
" Saya lupa buk pr saya banyak "
" Oh y udh kerna kamu baru kali nie jadi ibu maklumi pompa 20 kali sekarang "
" Iya buk "
Setelah selesai pumpa rasanya kaki Ira tambah sakit tapi dia paksa untuk tetap baik baik saja .
Tak berapa lama pelajaran pun selesai semua murid pulang kerumah masing masing.
" Huh harus jalan lagi mana kaki sakit banget lagi "
Sesampai dirumah Ira melihat sang kakak dengan muka amarahnya .
" Dasar Lo ya anak pembawa sial anak gak tau diri sini kamu "
Bugk
Sebuah sapu terpukul dikaki Ira membuat kaki nya tambah sakit
" Sakit kakak sakit aku salah apa kakak sakit kakak maaf "
" Kalau bukan kerna kamu mungkin mama gak ninggalkan rumah , liat lagi ulah kamu kaki adik sampai luka"
" Mikir gak sih anak pembawa sial "
"Kakak biar kan Ira istirahat ya kakak ira capek nanti malam Ira harus ngaji lagi kakak "
" Diam kamu apa saya terlihat peduli tidak anak pembawa siall "
"Kakak aku mohon kakak udah ini cukup membuat ku sakit kakak "
" Ya udah sana kamu siap siap "
Ira pun berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaiannya kerna dia harus mengikuti kajian di mesjid lagi sang ayah tidak mau kalau Ira tidak mengikuti itu padahal ia harus sekolah pagi siang dan malam harus mengaji lagi .
Dengan terletih Ira berjalan menuju kamar dan mengganti pakaiannya dan berangkat lagi .
" Ira pamit kakak "
" Y udah sana Lo anak pembawa sial "
Ira hanya diam dan berpikir apa yang terjadi hari ini kenapa semua orang memarahi nya dan mengatakan ini semua kerna nya .
" Apa mama ninggalkan kami ya ,huh entah la aku harus pergi "
Dimesjid Ira mengikuti pengajian dengan baik kerna pukul sudah menunjukkan larut malam kajian pun selesai semua orang bubar dan begitu juga dengan Ira dia harus ikut pulang untuk merehatkan tubuhnya .
" Huh Sampek semua udah tidur y udah la aku juga tidur dulu "
JANGAN LUPA VOTE YA
Makasi udah mampir 🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
iraa
General Fictionseorang gadis kecil yang dibunuh secara perlahan oleh dunia yang tidak diberi bernapas dengan bebas ,oleh keluarga nya sendiri ,bahkan menginginkan kasih sayang dari seorang mama yang ia perjuangkan selama bertahun-tahun.