bab 2

41 19 1
                                    

Pagi dimana sang ayah sudah sibuk dengan alat dapur nya untuk memasak ,kerna rumah ini tidak punya pembantu , suara itu sampai ditelinga Ira membuat dia sadar dari tidur nya .

" Huh udah pagi apa mama udah pulang ya ?" Aku liat dulu deh "

Ira berjalan menuju dapur dia mencari sosok sang mama yang ia rindukan kerna tidak jumpa dari semalam , walaupun mama nya sering membandingkan dia dengan kakak dan adik nya Ira tetap sayang sama mama nya .

" Mama mana kok gak ada ya kok ayah yang masak " cicit Ira dalam hatinya .

" Ngapain melamun disitu sana mandi'

" Eh emm iya ayah "

" Terus siap mandi bangunni kakak kamu setelah itu makan "

" MMM Iya ayah , ayah nanti adik dimana mama kan belum pulang?"

" Nanti ayah titipkan di atok aja deh "

" Mm iya ayah "

" Nanti kamu cepat pulang jangan main lagi paham kamu "

" Iya ayah , aku mandi dulu "

" Y udah sana"

Ira pun bersiyap siyap selesai mandi Ira membanguni sang kakak dan adik nya , setelah semua selesai Ira dan semuanya makan ,saat makan tidak ada suara apapun kerna ayah melarang makan ada suara . Setelah makan tidak ada perbincangan Ira dan kakak pun di antar sekolah , setelah itu baru ayah pergi kerja .

Ira pun sekolah sebenarnya Ira cape Kerna hari hari nya tidak ada waktu untuk main kerna ayah memaksanya untuk belajar .

Jam berputar Sampai dimana waktu pulang sekolah pun tiba di mana semua murid harus pulang tapi tidak dengan Ira dan beberapa temannya mereka mengikuti les tambahan .

" Ira  hari ini ada les tambahan buat kamu "

" Tapi buk Ira harus jemput adik Ira buk"

" itu tidak urusan saya kalau kamu tidak ikut maka kamu akan tinggal kelas , sekarang kamu pilih kamu tinggal apa ikut "

" MMM iya buk Ira ikut "

" Sudah sana duduk "

" Sampai menuju pukul 14 : 00  , semuanya selesai "

" Ok semuanya boleh pulang sudah sore "

Semuanya pulang Ira harus bergegas dengan cepat selain dia ingin menjemput adiknya dia harus sekolah lagi .

Ira berlari bahkan dia tidak memikirkan perut nya lapar atau letih nya kerna dalam pikirannya adik nya pasti lapar dia terlambat ,kaki yang sakit pun tidak tersa sakit lagi .
Sampai di rumah Ira melihat kakak dan adiknya makan berdua .

" Huh untung kakak udah pulang Alhamdulillah "

" Dari mana aja Lo jam segini baru pulang Lo liat kerna ulah Lo adik kelaparan Lo tau kan keluarga ayah tidak ada yang peduli dengan kita "

" Tadi kita ada kelas tambahan kak "

" Ha apa sd ada kelas tambahan Gilak Lo ya ,boong Lo gak guna gue juga dulu SD tolol "

" Tapi aku benar kak aku gak boong "

" Diam Lo anak pembawa sial  gue gak butuh bacot Lo ,kerna elo adik kelaparan Lo jadi gak boleh makan biar lo tau gimana rasa lapar "

" Tapi kakak aku harus sekolah lagi kakak gimana aku pingsan nanti kakak"

" Gue gak peduli ,ingat ya Kerna Lo hidup gue dan adik gue seperti ini aturan Lo itu mati " setiap kata ditekankan oleh sang kakak .

iraaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang