bab 7

13 11 0
                                    

Ira yang Masi tidur terbangun mendengar suara pertengkaran dari luar kamar.

" astagfirullah kok ribut banget ya mana aku masi ngantuk banget lagi ,huh liat dulu deh "

Ternyata dibawah sana terlihat ayah dan kakak nya sedang bertengkar hebat , disebelah mereka Ira melihat sosok perempuan yang Masi cukup muda dan tidak pantas untuk jadi istri ayah lebih pantas jadi anak pertama dari ayah .

" asal ayah tau Dewi tidak suka liat dia ,( sambil menunjuk ke arah ibu tiri mereka ) emang dasar perempuan murah"

" jaga omongan kamu Dewi ayah tidak pernah mengajarkan kamu berbicara seperti itu ,ini pasti ajaran mama kamu kan "

" terus aja salahkan mama ,ayah tidak pernah merasa bersalah kah yah"

PAAKk

Tanparan mendarat di pipi Dewi ,Ira langsung mengejar Dewi .

"Ayah jangan sakitin kakak Dewi yah jangan " cicit Ira dengan air mata yang sudah mengalir.

"Diam kamu mending kamu tidur sana Ayah gak mau liat kamu seperti mereka"

" aku besok menikah "

" terserah kamu mau nikah silahkan ayah tidak melarang "

Dewi Ira dan Pipah pergi kekemar untuk meredakan sedikit emosi.

" Ira , besok adek akan di jemput mama ,besoknya kakak akan nikah , mungkin tinggal satu kamu dirumah ini jaga diri kamu baik baik ya dek "

" kenapa semua orang meninggal kan ku kakak "

" tidak kita tidak meninggalkan mu tapi bintang kebahagiaan Kakak sudah datang kamu belum"

" terus kapan bintang kebahagiaan itu datang kakak ?, kita gak jadi juga kakak sekolah kuliah barang "

" mungkin bentar lagi dek ,sabar ya Allah sama kamu kok dek "

" tapi kakak apa ira sanggup menghadapi semua ini sendiri kakak?"

" sanggup adek kakak kuat kok sayang ,ya udah kita tidur yok udah malam juga "

                  .........................

Sinar matahari menyinari muka iraa ,dengan wajah yang tenang ,menutupi semua luka yang ad dihati .

"MMM kamu mama tiri ku ya " cicit Ira melihat sosok perempuan yang berdiri di hadapannya .

" panggil aku ibu aja "

" kakak sama adik ku mana kenapa aku sendiri "

" mama mu sudah datang dan sudah pergi lagi kakak mu mengurus pernikahan nya "

Muka Ira langsung terdiam dan termenung begitu mendengar mama nya tidak menemuinya sebentar saja bahkan menanyakan kabarnya.

" Tidak usah sedih disini Masi ada ibu ,kamu mau makan apa ayo makan sama ibu nanti kita main kerumah ibu mau gak "

" mmm Ira harus sekolah nanti dimarahi ayah Bu "

" ini kan hari Minggu , selebihnya biar ibu yang bilang sama ayah kamu ,ayok siap siap dulu "

Tanpa menjawab ira langsung tersenyum bangkit dari tempat tidur lari kekamar mandi untuk bersiyap siyap sudah lama rasanya Ira tidak keluar .

" gadis yang cantik ,tapi sayang nasib mu sangat menyedihkan kamu harus nanggung semua beban mu nak semoga kamu kuat ya".

Tidak butuh waktu yang lama Ira sudah selesai dengan pakain gamis hitam hijab hitam Ira keluar mencari ibu tiri nya .

" Bu Bu ibu " teriak ira dengan gembira sudah lama rasanya dia tidak keluar jadi ini kesempatan dia untuk menghirup udara luar.

" jangan berlari nanti kamu jatuh " terdengar suara dari belakangnya tak lain itu adalah ayahnya .

" ayah ,maaf ayah "

" tidak apa apa ayah tau kamu sangat senang kan akhirnya bisa keluar untuk main , ini uang beli la apa yang kamu mau ya nak ,ayah berangkat kerja dulu ,ibu mu sudah diluar menunggu mu "

Ira mengambil uang itu dan berlari menuju ibu tirinya .

Yunita adalah ibu tiri mereka yang cukup Masi muda umurnya hanya berjarak 3 thn dari Dewi .

Tidak butuh waktu lama Yunita membawa Ira ke suatu rumah yang biasa saja , ternyata rumah itu  rumah dari ibu Yunita.

" ayoo masuk "

Ira berjalan menuju pintu rumah itu ia melihat 4 gadis 2 pria 1 org tua .

Dalam hati Ira berkata.

" ramai sekali mereka,rumah segini apa muat menampung mereka "

"Kenapa melamun Ira ayo masuk ini rumah ibu dan ini adik adik ibu ini mama nya ibu "

" mm hallo perkenalkan saya Ira "

" sudah la ayo bermain kita mau main kamu mau ikut gak " cicit salah seorang yang lebih muda dari nya .

Tangan Ira ditarik oleh wanita sebut saja namanya indah .

Ira bermain rasanya Ira bebas tanpa ada halangan untuk bermain sampai dia mendengar suara ibu nya memanggil nya .

" iraa Ayo pulang sudah sore "

" aku pulang dulu ya kapan kapan aku datang lagi " cicit Ira pada sahabat nya .

Tidak waktu lama mereka pulang, sesampai dirumah Ira langsung masuk kamar merebahkan badannya dikasur rasanya hari ini sangat menyanangkan bisa bermain dengan bebas.

iraaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang