Matahari sudah terbit tapi Ira belum bangun dari tidur nya .
" Ira bangun dek sudah siang kamu gak mau liat kakak nikah dek"
" kakak ,kakak kapan pulang ? "
" tadi malam ,ayo siap siap kakak mau nikah hari ini "
Ira terdiam mendengar perkataan dari sang kakak tapi dia tidak bisa berkata apapun .
" kenapa diam dek? Itu baju kamu udah siap mandi sana "
Ira langsung bangkit dan pergi menuju kamar mandi tanpa bicara sedikit kata pun .
Semua orang bersiap siap untuk mengantarkan sang kakak ke rumah pembelai pria .Ira dan ayah nya hanya diam termenung melihat kejadian semua ini .
............................
Pernikahan pun berlalu dengan sang ayah yang hampir tidak mau jadi wali sang kakak,tapi paksan demi paksan dari atok akhirnya pernikahan pun terjadi dengan ayah jadi wali .
Setelah semua selesai ayah mengajak kami untuk pulang tanpa berkata apapun terhadap kakak . rasanya ayah tida rela melihat kakak menikah tanpa menyelesaikan sekolahnya .
Tidak waktu lama akhirnya kami sampai .
" ira jika kamu nikah sekolah mu tidak tamat dan nama mu tanpa gelar maka jangan harap ayah mau jadi wali ,jangan kan jadi wali datang ke pernikahan mu saja saya tidak akan Sudi "
Abdul langsung pergi setelah mengatakan perkataan itu ,entah kemana pun ia ingin pergi .
Ira dan ibu nya langsung kekamar.
Ira bersiyap siap untuk pergi sekolah dia tidak mau membuat ayah ya tambah marah melihat dia tidak sekolah .Disekolah Ira hanya diam sampai pelajaran selesai .
Setelah selesai Ira pulang dengan teman-temannya , sesampai dirumah Ira tidak melihat ayah , padahal sebentar lagi matahari terbenam.
" huh mungkin Masi pergi ,atau ayah ad urusan "
Ira langsung berangkat menuju kajiannya.
" Ra gak makan dulu nanti sakit Lo " panggil sang ibu yang mengingat Ira belum makan dari tadi siang .
" enggak bu nanti aja pulang ngaji , Ira pamit bu "
Ira langsung pergi menuju mesjid .
Skipp...
Kajian pun selesai semua orang sudah pulang kerna sudah cukup larut malam .
Ira bergegas mau pulang kerna perut nya terasa sakit .
Sesampai dirumah Ira ingin mengambil makanan iya melihat ayah nya berdiri di depan nya .
" kenapa kamu baru makan "
" tadi Ira gak lapar yah "
"Makan di dalam kamar saja ayah gak mau liat kamu "
" Ra masuk kamar aja ya jangan keluar sampai pagi ya Ra"
Cicit ibu tiri Ira sambil merangkul Ira kekamarnya .Perdebatan di luar kamar antara ayah dan ibu nya cukup jelas didengar Ira ,pecahan piring bahkan suara pukulan terdengar jelas oleh Ira.
" kamu tu kalau susah sadar diri ya ,kamu kirim ini it u ke ibu kamu "
" mas aku cuman ngirim sedikit sayur sama ibu aku salah mas "
" kamu kirim sedikit tapi Ira baru makan sekarang "
Perdebatan itu terdengar sangat jelas ditelinga Ira membuat Ira merasa dada nya terasa sakit .
" ini salah aku ya jangan sampai ibu ninggalin aku lagi aku harus bantu ibu ,ini kan kesalahan ku "
Ira ingin keluar kamar tapi kamarnya terkunci dari luar .
Napas Ira terasa sesak bahkan membuat Ira merasa pusing ,Ira langsung mencari obat nya yang sempat ia beli dengan kakak nya .
Setelah minum obat Ira langsung tertidur tapi perdebatan Masi terlanjur membuat sang ayah pergi dari rumah kerna tak ingin membuat keributan berlanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
iraa
General Fictionseorang gadis kecil yang dibunuh secara perlahan oleh dunia yang tidak diberi bernapas dengan bebas ,oleh keluarga nya sendiri ,bahkan menginginkan kasih sayang dari seorang mama yang ia perjuangkan selama bertahun-tahun.