Petiklah Hari
Hiruk pikuk, Dia
Bersimpangan dengan ramai
Petiklah hari dimana ia menamai sebuah renjana
Yang abadi namun tidak terperi
Sepi adalah racun yang membelenggu
Dimana hati sudah mati rasa
Entah, apa yang dia sedang pikirkan
Entah, siapa yang pernah singgah dalam benaknyaKatanya,
Aku ingin menamainya seperti kayu lapuk
Semakin lama didiamkan kian terpuruk
Di rentangkannya tangan itu lebar
Dibaurnya tubuh itu pada ilalang
Katanya,
Percuma semua orang tidak mengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
Mozaik Kata
Poetrydi antara lautan kata, aku bercerita... merajut kenangan menjadi untaian kata, ungkaplah isi dari mozaik kecilku menjadi utuh... ku persembahkan lukisan dari mozaik kata yang kubuat... ...