#20

4 0 0
                                    

Petiklah Hari

Hiruk pikuk, Dia
Bersimpangan dengan ramai
Petiklah hari dimana ia menamai sebuah renjana
Yang abadi namun tidak terperi
Sepi adalah racun yang membelenggu
Dimana hati sudah mati rasa
Entah, apa yang dia sedang pikirkan
Entah, siapa yang pernah singgah dalam benaknya

Katanya,
Aku ingin menamainya seperti kayu lapuk
Semakin lama didiamkan kian terpuruk
Di rentangkannya tangan itu lebar
Dibaurnya tubuh itu pada ilalang
Katanya,
Percuma semua orang tidak mengerti

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mozaik KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang