#15

883 17 2
                                    

Duduk di pinggiran kota sembari menyeruput secangkir coklat panas di tanganku
Meneliti setiap inci dari gemerlap kota metropolis di bawah sinar rembulan magis
Aroma tanah berpadu dengan air hujan menguar di seantero kota
Menyombongkan diri jika memang telah lama aku nantikan

Seperti menit yang selalu mengejar detik
Aku pun sama tengah beradu pelik
Akankah aku bisa meraih jalan pulang?
Agar aku tak tersesat atau menghilang
Dengan dingin yang menganopi langit
Aku dipertemukan oleh keadaan yang mempersulit
Hingga tanpa sadar membuat jiwaku terpekik menyumpah serapahi waktu yang amat picik

Mozaik KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang