6.

21 4 0
                                    

16:20 P.M.

Setelah melewati hari yang cukup panjang, akhirnya Moon kembali kerumah sakit setelah membersihkan dirinya yang cukup kacau dirumah. Ia langsung pergi keruangan Bintang dengan perasaan yang tidak bisa ia utarakan. Sungguh.. Ia pasti akan membunuh dia orang tadi yang sudah hampir membunuh kakaknya.

Ia kembali menghela nafasnya saat mendengar penjelasan dari dokter yang menangani kakaknya selama ini di beberapa saat yang lalu. Apakah sudah benar-benar tidak ada harapan lagi untuknya? Apakah kakaknya benar-benar tidak bisa selamat?

Orang yang Moon kenal sebagai Ibu adalah Bintang, orang yang Moon kenal sebagai ayah adalah Bintang. Bintang yang membesarkan nya, Bintang yang merawat nya disaat ia masih diumur yang terbilang masih sangat balita. Hanya wajah Bintang yang ia ingat sebagai orangtua nya. Ia sangat ingin melihat Bintang membuka matanya dan melihat adik kecilnya yang saat ini sudah sangat dewasa.

Flashback on! 📸

"Uncle!" Moon langsung menabrak tubuh keyra saat laki-laki itu baru sampai. Ia menangis karena mengkhawatirkan kondisi Bintang yang sedang ditangani didalam.

"Why? What happened now?" Tanyanya dengan khawatir.

"Hiks.. They are hiks.. I don't know hiks.. They are hiks entered hiks hiks.. Aaaa unclee hiks" Moon malah histeris. Ia tidak bisa melanjutkan ucapannya karena sudah kelewat panik.

"Shhh calm down, okay? Bintang pasti akan baik-baik saja, hmm?" Moon tidak mendengarnya, ia masih menangis dengan kencang. Walaupun ia adalah anak yg sedikit membangkang, kalau ada hal genting yang menyangkut kakaknya, sifatnya pasti akan berubah.

"Kak hiks Bintang hiks hiks.." Keyra mengajak Moon untuk duduk dikursi tunggu. Jerry tidak bisa datang karena ia harus menemui Louis seperti yang dikatakan oleh Keyra sebelumnya. Kalau menyuruh Moon sepertinya tidak mungkin dengan melihat keadaan yang sekarang.

"Tenang ya? Jangan panik, jangan khawatir, selalu tanamkan dalam pikiran mu kalau Bintang pasti akan baik-baik saja, hmm?" Moon hanya mengangguk. Ia mulai kesal pada dokter yang memeriksa kakaknya, kenapa sangat lama!?

Ckleek~

"Dokter.. Kakak saya tidak apa-apa kan? Kakak saya baik kan? Tidak ada hal yang terjadi secara serius kan dokter?" Moon langsung berdiri dengan semangat dan menanyakan banyak hal pada dokter tersebut.

"Moon! Satu-satu!" Dokter itu menghela nafas melihat mereka. "Silahkan dokter" Ucapnya mempersilahkan dokter itu untuk menjelaskan.

"Begini Tuan.. Pasien mengalami kejang karena ada racun yang masuk melalui infusnya, tidak banyak, tapi racun itu cukup berbahaya, bahkan pasien sempat mengalami henti jantung didalam.. Keadaan pasien yang buruk semakin memburuk karena racun tersebut, tubuh pasien sudah tidak terlalu kuat untuk bertahan, jantungnya tidak bisa berdetak tanpa alat bantu sekarang.. Maaf, tapi secara medis, pasien telah mengalami Mati otak"

Tubuh Moon menegang, seakan-akan waktu sedang berhenti saat itu juga, jantung nya langsung berpacu 3x lipat lebih cepat dari biasanya, tubuhnya hampir rebah kalau tidak ditangkap Keyra dengan cepat. Mati otak? Separah itu kah kondisi kakaknya?

Dokter itu mengucapkan bela sungkawa sebelum pergi, dijawab oleh Keyra yang mempersilahkan dokter itu untuk pergi duluan karena masih banyak pasien yang harus ia urus.

"Uncle.. My Bro?.. No way, uncle.." Moon berdiri dan langsung melihat lewat kaca bulat yang ada dipintu tersebut. Lalu mulai menangis lagi.

Mulutnya terus meracau 'pokoknya kedua orang itu harus dibunuh! Kedua orang itu harus mendapatkan balasan yang setimpal!' Dengan tidak jelas sampai ia tertidur lalu dibawa Keyra kembali kerumah. Menyuruh Jerry untuk menjaga nya disana dan membiarkan Keyra yang berdiskusi dengan Louis dan Bumi nanti.

The Moon and The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang